Bagian pertama dari The Three Musketeers baru-baru ini memulai debutnya di bioskop-bioskop di seluruh Amerika Serikat dengan judul Part I: D’Artagnan. Sementara itu, kelanjutan dari kisah ini, Part II: Milady, telah ditayangkan di bioskop-bioskop di seluruh Eropa minggu ini. Menyertai perilisan di Eropa adalah trailer baru yang mendebarkan untuk bab kedua dari interpretasi sinematik terbaru dari kisah legendaris Alexandre Dumas.
Trailer baru film The Three Musketeers ini menampilkan Eva Green yang bersembunyi dalam bayang-bayang dalam perannya sebagai Milady De Winter yang licik, sebelum menjanjikan pembalasan dan ganjaran bagi mereka yang telah berbuat salah padanya. Ia beradu akting dengan François Civil yang berperan sebagai D’Artagnan, Vincent Cassel sebagai Athos, Romain Duris sebagai Aramis, dan Pio Marmaï yang berperan sebagai Porthos. Selain itu, Louis Garrel memerankan karakter Raja Louis XIII, dengan Vicky Krieps memerankan Ratu Anne dari Austria dalam film tersebut.
Baru-baru ini Green berbicara dengan Collider untuk mempromosikan kedua film tersebut, dan mengungkapkan bahwa latar belakang Milady yang diperluas merupakan faktor kunci dalam keputusannya untuk mengambil peran dalam film tersebut, setelah merasa bahwa Milady merupakan karakter dua dimensi dalam adaptasi film lainnya.
“Pada bagian pertama, dia sangat Milady, sangat terdorong oleh pembalasan dendam, penampilan luar yang kasar, penggoda, bunglon, tapi kemudian pada bagian kedua, Anda menemukan sisi lain dari dirinya. Saya menyukai fakta bahwa para penulis menciptakan cerita latar belakang ini, dan kami mengerti mengapa dia menjadi seorang protagonis yang kejam. Ada beberapa kedalaman yang nyata pada dirinya, dan anda melihat wanita yang rapuh, luka-lukanya, dan saya pikir itu adalah sesuatu yang belum pernah kita lihat dalam adaptasi lainnya.”
Karya Dumas yang paling terkenal, “The Three Musketeers,” adalah kisah epik tentang petualangan dan persahabatan. Mengisahkan tentang D’Artagnan muda, yang meninggalkan rumahnya dengan cita-cita untuk bergabung dengan Musketeers of the Guard di Paris. Meskipun upaya awalnya untuk bergabung tidak berhasil, takdir mengintervensi, membawanya ke kelompok tiga musketeer terkenal: Athos, Aramis, dan Porthos. D’Artagnan dengan cepat menjadi bagian integral dari kelompok mereka, membentuk ikatan persahabatan dan persaudaraan yang mendalam. Bersama-sama, mereka menjelajahi dunia yang penuh dengan tantangan luar biasa dan musuh yang tangguh. Popularitas cerita yang meluas telah menghasilkan banyak adaptasi film dan televisi, mengukuhkan statusnya sebagai cerita klasik yang tak lekang oleh waktu.