Tak terasa sebentar lagi acara tahunan Europe on Screen (EoS) akan dimulai. Acara tahunan kali ini tentunya menarik perhatian , karena kembali hadir di masa PPKM dan penonton setianya bertanya-tanya, format model apakah yang akan dibawakan pada tahun 2021 ini.
Dalam artikel komunitas kali ini, akan dibahas seputar EoS 2021 ,dan juga seluk beluk yang meliputinya, dari nara sumber Co_Festival Directors Meninaputri Wismurti dan Nauval Yazid.
Simak rangkumannya dibawah ini:
Cinemags : EoS 2021 ini tema dan fokusnya apa? Apakah ada perbedaan dengan tahun sebelumnya?
Meninaputri Wismurti : Europe on Screen ini seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak memiliki tema yang spesifik, namun kami memiliki fokus untuk menayangkan film-film terbaru dari Eropa yang jarang sekali dapat ditonton di Indonesia. Kita selalu berusaha untuk menjembatani industri film di Eropa dengan industri film Indonesia.
Kilas balik tahun 2018 & 2019, sebelum pandemi, kita memang memiliki sub tema, biasanya penentuannya tergantung dari fokus dari kebudayaan masyarakat Eropa di tahun-tahun tersebut dan juga terkait akan ketersediaan film yang ada.
Terkait dengan usaha menjembatani industri film tersebut diatas, maka sejak tahun 2018 kami berusaha untuk fokus membuat sebuah platform Short Film Pitching Project, harapannya dengan hal ini EoS dapat memberikan kontribusi yang nyata dengan memberikan sebagian dana produksi untuk pembuatan film-film pendek. Teman-teman pembuat film pendek dapat mem-pitching ide-ide mereka, lalu pemenangnya akan mendapatkan hadiah tersebut.
Untuk tahun 2021 ini, jumlah film yang akan dihadirkan lebih banyak dibandingkan tahun 2020, namun dikarenakan kondisi , akan hadir masih tetap dalam format online.
Selain itu akan ada lebih banyak film workshop yang dimulai sejak bulan Juli yang diberi nama Road to Europe on Screen 2021. Disini ada dua segmen yaitu segmen IG Live dan segmen workshop online. Semuanya Gratis, dan dapat diikuti, terutama yang memiliki latar belakang film.
Cinemags : Tugas programer di EoS itu apa? Serta bagaimana kakak berdua bisa terlibat dalam acara tahunan ini?
Nauval Yazid : Untuk EoS tugas programer disini selain memprogram, mengurasi juga menyusun hasil kurasi tersebut menjadi suatu program festival yang bisa ditonton dan dinikmati semua orang. Film dari Eropa ini ada ribuan setiap tahunnya, jadi dalam hal ini tetap ada fokus/tema tertentu yang harus ditetapkan, setelah itu berkembang dengan proses negosiasi bagi pemilik hak atas film tersebut. Negosiasi ini sangat tergantung waktu yang tersedia, kemudian apakah filmnya bisa tayang atau tidak, lalu mengurus keberadaan film tersebut sampai datang ke tempat pemutaran. Kami juga melakukan proses administratif terkait yang diperlukan agar film tersebut dapat tayang. Tugas programer ini bisa dikatakan pekerjaan dari hulu ke hilir, sampai film bisa ditayangkan dan ditonton oleh penontonnya di festival.
Meninaputri Wismurti :
Kita sudah terlibat sedari awal , sejak EoS awal pertama kali diadakan hingga sekarang. Saya sendiri sejak tahun 2008 dengan Festival Director Lulu Ratna. Kebetulan tahun 2018 , kami berdua dipercaya menjadi C0_Festival Directors , kembali mengurus EoS. Awalnya saya memegang bagian hubungan dengan media, hingga akhirnya menjadi C0_Festival Directors.
Nauval Yazid : Tahun 2006 sempat ngurus mini EoS, ini adalah tahun terakhir EoS bergabung dengan Jakarta International Film Festival (JIFFEST).
- Hingga tahun 2006, EoS bergabung dengan JIFFEST, hingga akhirnya ada kebijakan dari Uni Eropa agar EoS ini berdiri sendiri , terlepas dari JIFFEST
Bagi yang ingin menyaksikan kegiatan-kegiatan online Road to Europe on Screen 2021, bisa juga untuk mengikutinya melalui channel youtube Europe on Screen
(cinemags)