Penyebaran virus Corona atau Coronavirus sudah sedemikian pesat dan membuat khawatir banyak orang. Sampai 1 Maret 2020 ini dilaporkan bahwa sebanyak lebih dari 85 ribu orang telah terinfeksi di seluruh dunia dengan korban meninggal lebih dari 2.500 orang. Dan kini berita terbaru menyampaikan bahwa di Indonesia telah muncul dua kasus pasien yang telah terkena virus mematikan ini.
Sudah jelas efek dan dampak dari virus ini bukan hanya di bidang kesehatan saja, namun sudah pasti di sektor ekonomi termasuk industri hiburan. Dan seperti dilaporkan sebelumnya, banyak dari film-film blockbuster Hollywood tidak dapat ditayangkan di China yang merupakan “sumber” dan wilayah yang mendapat dampak paling luas dan paling banyak dari virus Corona. Semua bioskop film di Tiongkok ditutup, dan banyak jadwal rilis film blockbuster yang ditunda.
Negara tirai Bambu tersebut merupakan penyumbang pendapatan box office terbesar kedua dan sudah pasti hal ini sangat mempengaruhi penghasilan setiap film-film Hollywood. Baru baru ini film terbaru, James Bond, No time to Die dipastikan tidak akan tayang atau setidaknya ditunda di China dan kini film calon blockbuster, Mulan juga sepertinya akan menghadapi hal yang sama. Hal ini cukup ironis karena film ini diangkat dari kisah legenda rakyat China.
Jika ini berlanjut dan mungkin akan mempunyai dampak yang cukup lama, mungkin saja sebagian dari pelaku industri hiburan dapat kolaps karena bisnis mereka membutuhkan kehadiran orang banyak. Hal ini juga termasuk para pengusaha tempat hiburan seperti pemilik jaringan bioskop, promotor musik, dan Production House.
Berbicara mengenai efek virus Corona di dunia hiburan terutama perfilman, apakah dengan munculnya kasus virus ini di Indonesia akan mempengaruhi dunia hiburan di Tanah Air? Apakah akan mempengaruhi tingkat kehadiran penonton di jaringan bioskop-bioskop lokal? Mungkin semua hal tersebut masih terlalu dini untuk dibicarakan mengingat pemerintah masih berusaha memetakan penyebaran dan jumlah orang yang mungkin terpapar oleh Coronavirus.