Dua Hati Biru
Saat preskon pengkabaran film Dua Hati Biru. Memang para produser, sutradara, penulis, dan sejumlah pemeran film ini turut menghadiri.
Bahkan Gina S. Noer sebagai penulis skenario dan sutradaranya pun turut menjelaskan sebagai berikut
“Saya amat berterima kasih sekali atas antusiasme penonton untuk kelanjutan kisah ‘Dua Garis Biru’. Sepanjang proses berkarya Dua Hati Biru, saya tumbuh bersama kegelisahan banyak anak dan keluarga muda yang menguji kembali pandangan mereka pada ikatan batin dalam konsep menjadi anak, orangtua, dan berkeluarga.”
Film ini kemudian dijelaskan akan disutradarai oleh Gina S. Noer dan Dinna Jasanti ( Zodiac: Apa Bintangmu?)
Bagi keduanya, ini adalah pengalaman pertama untuk berbagi peran menyutradarai layar lebar. Pilihan untuk berbagi peran ini membuat film Dua Hati Biru mempunyai bentuk baru yang akan lebih komunikatif untuk berbagai kalangan penonton.
Jika kilas balik akan review film Dua Garis Biru , saat itu Cinemags menyampaikan bahwa tak terbayangkan jika film Dua Garis Biru tak disutradarai oleh Gina S. Noer
“…Tak akan dapat dibayangkan jika penulis naskahnya adalah seorang laki-laki . Nampaknya makna yang hendak disampaikan yaitu edukasi dan keluarga, akan menghilang dan menjadi suatu jalinan cerita yang biasa-biasa saja…”
Baca :
Review Dua Garis Biru : Apakah jadinya bila tak disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Gina S Noer ?
Pemeran Dara adalah dan Nurra Datau
Hal yang cukup mengejutkan namun agak teraba adalah saat disebutkan bahwa Nurra Datau lah yang akan menyambung kisah beberapa tahun kemudian sebagai Dara.
Ini merupakan tantangan yang lumayan tangguh, karena Dara melekat sekali dengan Adhisty Zara
Penonton saat itu turut terbawa, saat melihat bagaimana Dara bimbang harus menghadapi hal yang baru dan tak terencanakan dalam hidupnya.
Lalu bagaimana putusan demi putusan, harus diambil dengan tetap mempertahankan jati dirinya dan juga bayi yang ada dalam kandungannya.
Saat itu edukasi yang disampaikan, tersirat dengan baik melalui mimik putus asa Zara namun perlahan ia pun kembali menjadi dirinya sendiri.
Rupanya keputusan penggantian pemeran ini, lebih ditujukan pada pendewasaan karakter Dara itu sendiri, yang dirasakan lebih pas jika dibawakan oleh Nurra Datau
Nurra Datau aktingnya sendiri dalam beberapa serial yang membawa edukasi akan perempuan seperti Cinta Pertama Ayah, terlihat tampil pas berperan sesuai karakternya .
Ini menimbulkan pertanyaan tersendiri, apakah Dara dalam proses pendewasaannya , memang akan tampil lebih banyak sebagai sosok yang mengambil alih keadaan atau mengalah akan permintaan dari mertuanya?
Trailer yang ditampilkanpun memperlihatkan sosok Dara yang berbeda.
Seakan sosok manja nya telah hilang dan ia yang harus menjadi kepala rumah tangga , demi masa depan anaknya.
Konflik ini menarik dan sangat pas bagi generasi masa kini dan sebenarnya membuat penonton penasaran akan edukasi model apa lagi yang hendak disampaikan oleh penulis skenario ini.
Gina S. Noer melanjutkan kisah Bima, Dara dan Adam ini sebagai hadiah untuk seluruh keluarga di Indonesia, dan menjadi pesan agar kehangatan keluarga harus diperjuangkan.
Sehingga generasi muda, terutama para keluarga muda di Indonesia bisa semangat untuk terus belajar mencintai lebih baik terutama di keadaan dunia yang makin menantang.
Dua Hati Biru akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 17 April 2024.
Sinopsis
Selama empat tahun, Bima berusaha menjadi bapak terbaik untuk anaknya, Adam.
Kini, setelah Dara kembali dari kuliahnya di Korea Selatan, Bima fokus agar pernikahannya selalu baik-baik saja.
Tetapi menjadi orangtua dan pasangan suami istri adalah perjalanan tumbuh yang berbeda.
Bisakah Bima dan Dara membuktikan sekali lagi bahwa cinta mampu menyatukan keluarga mereka?