Christine Hakim Bagikan Pengalamannya
Hari keempat penyelenggaraan Jakarta Film Week 2023 dimeriahkan dengan dua acara Masterclass.
- Masterclass Acting yang sekaligus merayakan The Journey of Christine Hakim,
- Masterclass Directing, yang berkolaborasi dengan Indonesian Film Directors Club (IFDC) dan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Ristek,
Masterclass Directing menghadirkan :
- Sutradara kenamaan Jepang, Takashi Shimizu, yang dikenal dari karya fenomenalnya, Ju-ON, dan
- Director of Photography (DOP) yang juga berasal dari Jepang, Tai Ohuchi.
Di program Masterclass Acting, menghadirkan Christine Hakim sebagai mentor, dengan 15 orang peserta yang telah lolos seleksi sebelumnya.
Dalam program yang berlangsung pada Sabtu, 28 Oktober 2023 tersebut, Christine Hakim mencoba untuk membagikan pengalamannya yang telah menginjak 50 tahun berkontribusi di dunia akting.
Baginya, hal yang terpenting saat ini adalah berbagi apa yang telah dimilikinya untuk melanjutkan atau untuk beregenerasi kepada talenta-talenta muda Tanah Air.
Masterclass Acting bersama Christine Hakim
“Tuhan sudah generous kepada ibu, sudah memberi banyak sekali anugerah berupa semua pengalaman hidup ibu, yang mana kewajiban ibu untuk membagikan pengalaman kepada generasi muda ini, karena mereka masa depan kita.
Ini sangat intimate, diharapkan visi misi kita sampai dan mereka peserta juga happy.
Semoga berawal dari yang intimate ini nantinya bisa lebih luas lagi,” ungkap Christine Hakim.
Sementara dari sisi peserta, sesi bersama Christine Hakim ini menjadi salah satu pengalaman yang berharga.
Termasuk Lutesha, Festival Ambassador Jakarta Film Week yang juga menjadi peserta di Masterclass Acting ini.
“Mendapatkan kesempatan belajar langsung dari seorang legenda Indonesia seperti Ibu Christine Hakim adalah pengalaman yang sangat berkesan bagi saya.
Masterclass ini diselenggarakan dengan suasana yang intim, yang awalnya membuat saya merasa gugup, namun akhirnya menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan.
Saya telah mempelajari banyak teknik akting yang sangat berharga untuk perkembangan karier saya.
Saya berharap program seperti ini dapat lebih sering diadakan, terutama yang bisa diikuti oleh para aktor pemula, sehingga dapat mengasah keterampilan akting lebih mendalam.
Semoga lewatadanya program ini akan menjadi ladang lahirnya legenda-legenda baru dalam generasi aktor
yang akan datang,” ungkap Lutesha.
Sementara itu, di program Masterclass Directing, suasana tak kalah menarik, karena program ini
diramaikan oleh para profesional industri film yang antusias mendengarkan paparan dari
pembicara Takashi Shimizu dan Tai Ohuchi.
Dalam acara yang berlangsung di Hotel AshleyWahid Hasyim itu, Takashi Shimizu dan Tai Ohuchi membahas di balik pembuatan film Sana, sebuah film horor yang tayang di Jepang pada Agustus 2023 lalu dan menjadi box office.
Tak hanya menyiapkan film dari sisi kreatif, Takashi Shimizu juga mengungkapkan bahwa hal yang terpenting lainnya yang tak boleh dilupakan dari proses pembuatan film adalah kerja sama antar tim.
“Dalam proses pembuatan film, tidak hanya sutradara yang mengambil alih keseluruhan prosesnya tetapi pentingnya kerja sama dan kepercayaan antar crew.
Sehingga dalam prosesnya melibatkan seluruh ide-ide yang dimiliki oleh crew agar cerita yang ingin disampaikan oleh penonton dapat terus berkembang,” ungkap Shimizu.
Tentunya hal ini menjadi highlight tersendiri bagi para peserta yang hadir di Masterclass Directing tersebut.
Program ini mendapat sambutan positif dari peserta, salah satunya Azzam Fi Rullah.
Selaku
sutradara, Azzam yang juga penggemar karya-karya Takashi Shimizu mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti Masterclass Directing Jakarta Film Week 2023.
“Saya adalah penggemar Takeshi Shimizu dan tumbuh besar bersama film-filmnya. Mendengarkan langsung
pandangan dan pengalaman beliau merupakan kesempatan langka dan experience yang sangat berharga,” ungkapnya.
Selain itu, meskipun tajuknya adalah Masterclass Directing, namun kehadiran DOP Tai Ohuchi membuat diskusi semakin kaya materi.
Selain dua Masterclass di atas, hari keempat penyelenggaraan Jakarta Film Week masih diwarnai dengan pemutaran beragam film dan dipenuhi dengan antusias penonton yang luar biasa.
Ada film panjang Women from Rote Island, La Luna, hingga Past Lives di CGV Grand Indonesia. Tak ketinggalan, pemutaran film pendek seperti Basri & Salma in A Never-ending Comedy, dan film-film dari Jakarta Film Fund, yaitu Ngidam, Rabu yang Bahagia, dan Alif Pengen Punya Pacar, Yuli Pengen Dibonceng Ngabers tayang di Kineforum Taman Ismail Marzuki.
Hadirnya berbagai program di Jakarta Film Week 2023, diharapkan menjadi wadah bagi para pelaku industri film Indonesia, terutama di Jakarta, agar semakin berkembang baik secara wacana, keterampilan juga pengembangan jaringan.
Seluruh program dan informasi terkait Jakarta Film Week, sudah dapat diakses di laman www.jakartafilmweek.com dan Instagram @jakartafilmweek.