C’è Un Soffio Di Vita Soltanto (A Breath of Life) merupakan sebuah film yang pedih , membawa isyu kemanusiaan. Ini adalh sebuah film yang khusus dihadirkan demi mengingat Holocaust Remembrance Day , sebagai bagian dari rangkaian film yang diputar selama Italian Film Festival 2023
C’è Un Soffio Di Vita Soltanto (A Breath of Life) ini adalah karya sutradara Matteo Botrugno dan Daniele Coluccini.
Film yang diirilis pada 2021 ini menceritakan kehidupan Lucy, seorang nenek berusia 95 tahun yang merupakan wanita transgender pertama di Italia dan menjadi salah satu dari sedikit orang yang selamat dari kamp konsentrasi Dachau Nazi.
C’è Un Soffio Di Vita Soltanto (A Breath of Life) karya sutradara Matteo Botrugno dan Daniele Coluccini yang mendapatkan nominasi Best Feature Film di Annecy Italian Film Festival 2022
Fim dengan durasi 95 menit ini ditayangkan pertama kali, tahun lalu, 2022 pada bulan Januari. Film ini merupakan sebuah film dokumenter. Film C’ Un Soffio Di Vita Soltanto (A Breath of Life) adalah karya sutradara Matteo Botrugno dan Daniele Coluccini yang mendapatkan nominasi Best Feature Film di Annecy Italian Film Festival 2022. Kedua sutradara dari film tersebut akan memberikan sambutan khusus ITAFF 2023 secara langsung kepada penonton di setiap teater pemutaran diselenggarakan.
Pemutaran fim didahului sambutan singkat dari Mrs. Maria Battaglia, Direktur Festival Italian Film Festival 2023. “Kami sangat bersemangat untuk menyelenggarakan Italian Film Festival kedua kalinya tahun ini, setelah yang pertama diadakan secara daring pada 2021. Cinecitt di Roma, Italia, kembali memberikan dukungannya kepada Italian Film Festival 2023, sehingga kami bisa menghadirkan delapan film Italia terkini dan berkualitas yang telah mendapatkan penghargaan di berbagai festival film nasional maupun internasional,” ungkap Maria Battaglia, Festival Director Italian Film Festival 2023.
Sambutan Ibu Maria Battaglia
Film ini menceritakan kisah seorang nenek berusia 95 tahun, satu di antara perempuan yang bertahan hidup di konsentrasi kamp Dachau. Sekalipun berusia tua, nenek ini terlihat masih bersinar, penuh tekad dan selalu siap dengan tantangan. C’ Un Soffio di Vita Soltanto (A Breath of Life) mencerminkan sebuah kemenangan atas mereka yang berhasil selamat, kebaikan begitu juga kemanusiaan, di mana kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan.
Italian Film Festival merupakan salah satu acara besar yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Italia dan Istituto Italiano di Cultura di Indonesia untuk memperkenalkan kebudayaan Italia kepada masyarakat Indonesia. Karena industri film Italia merupakan salah satu yang terbesar dan paling berpengaruh di dunia, maka penyelenggaraan Italian Film Festival yang menayangkan film-film Italia berkualitas dengan narasi yang menggambarkan kehidupan warga serta budaya Italia, dapat menjadi cara yang tepat untuk melakukannya.
Nyaris tidak terlihat kursi yang kosong di Istituto Italiano di Cultutura, petang ini. Penggambaran kehidupan Lucy, nenek ini, cukup membuat terkesima, Usia tidak membatasinya beraktivitas, mengendarai mobil, berbincang dengan teman, hingga berakhir dengan keberadaan Nenek Lucy di kursi roda. Film ini ditayangkan dengan subtitle Bahasa inggris sehingga dapat mudah dipahami.
Rate: 7.5/10
Kreator: Maria Margaretha
Catatan;
Pemutaran film C’ Un Soffio di Vita Soltanto (A Breath of Life) juga merupakan bagian dari Italian Film Festival 2023 yang berlangsung di kota Jakarta dan Jogjakarta pada 21-29 Januari 2023.
Baca juga :Piccolo Corpo , Perjalanan Spiritual Bagi Penonton