Alternativa Film Awards 2024 Digelar di Jogja
Malam puncak Alternativa Film Awards 2024 digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM, Jogja.
Dari ratusan film yang masuk dari 14 negara, juri internasional memilih 25 film terbaik untuk berkompetisi.
Karya-karya yang beragam, baik film panjang maupun pendek, diputar dalam berbagai bahasa, mencerminkan kekayaan budaya dan perspektif di kawasan Asia
Baca juga : Alternativa Film Awards dan Festival 2024 (AFAF 2024) Diadakan
Ciri khas Alternativa Film Awards adalah fokusnya pada film-film yang mengangkat isu-isu sosial. Para juri, yang terdiri dari para pembuat film berpengalaman dan aktivis sosial, memberikan apresiasi kepada karya-karya yang berani menyuarakan ketidakadilan, memperjuangkan kesetaraan, dan mendorong perubahan sosial.
Acara dipandu oleh aktris Hannah Al Rashid, para pemenang Alternativa Film Awards 2024 diumumkan.
Kemenangan para sineas ini tidak hanya menjadi pengakuan atas kreativitas mereka, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk mendapatkan visibilitas internasional yang lebih luas.
Total hadiah sebesar US$100.000 diberikan kepada para pemenang, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan karier mereka.
Kategori Spotlight Award pemenangnya adalah film berjudul Bird of A Different Feather/Mikka Bannada Hakki asal India;
Kategori Future Voice Award dimenangkan film berjudul Cu Li Never Cries/Cu Li Khong Bao Gio Khoc asal Vietnam;
Penghargaan Alter diraih film berjudul Grand Me asal Iran;
Penghargaan Nativa oleh film berjudul The Adamant Girl/Kottukkaali dari India;
Film pendek dimenangkan Washhh asal Malaysia dan A Cleaning Service/Lau Lai Dau Tu dari Vietnam ;
Penghargaan Resonansi diberikan kepada film Thailand How to Make Millions Before Grandma Dies.
CEO dan Pendiri inDrive, Arsen Tomsky
mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan acara ini.
Ia berharap Alternativa Film Awards dapat menjadi platform bagi para sineas muda untuk berbagi cerita dan menginspirasi perubahan positif.
"Merupakan suatu kehormatan besar untuk menyelenggarakan penghargaan dan festival tahun ini di Jogja dan kami sangat gembira menyambut lebih dari 3.000 penonton untuk menonton film-film hebat ini dan memperluas dampaknya dalam perayaan seni yang sesungguhnya,” ujarnya
Head of Alternativa Film Project Liza Surganova menyebutkan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk memberdayakan para pembuat film dan memberikan dampak sosial yang lebih luas.
“Kami percaya bahwa film memiliki kekuatan untuk menyatukan masyarakat dan mengatasi tantangan global,” ujarnya.
Ke depannya, Alternativa Film Project berencana untuk memperluas jangkauannya ke Amerika Latin, sehingga semakin banyak sineas dari seluruh dunia yang dapat berpartisipasi.
"Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat memberdayakan para pembuat film untuk terus menciptakan seni yang beresonansi, mengangkat, dan berdampak pada masyarakat menjadi lebih baik. Kami bersemangat untuk menyebarkan fokus ini ke Amerika Latin untuk edisi ketiga kami," katanya.