Menurut laporan dari The Hollywood Reporter, Barry Keoghan akan membintangi Amo Saddam, sebuah film drama yang akan datang dari sutradara Chernobyl, Johan Renck. Film ini akan berfokus pada hari-hari terakhir mantan presiden Irak, Saddam Hussein, dimana Keoghan akan memerankan seorang tentara Amerika yang ditugaskan untuk menjaga sang diktator pada bulan-bulan menjelang persidangan dan pelaksanaan eksekusinya.
Naskah film ini akan didasarkan pada buku laris The Prisoner in His Palace: Saddam Hussein, His American Guards, and What History Leaves Unsaid yang ditulis oleh Will Bardenwerper. Buku itu sendiri merupakan kisah tentang belasan tentara AS yang mengawal Hussein.
Hingga saat ini, belum ada seorang pun yang terpilih untuk berperan sebagai Saddam Hussein di film tersebut , namun Renck mengatakan kepada The Hollywood Reporter bahwa ia sedang mencari “aktor yang sangat bagus dari kawasan tersebut, yang bisa berbahasa Arab dan dapat secara otentik menghidupkan peran tersebut.’
“Dalam enam bulan sebelum eksekusi Saddam, prajurit kami menjadi dekat dengan Saddam, berbagi udara pengap dari istana yang dibom yang berubah menjadi penjara dengan keamanan tinggi sambil menavigasi garis tipis yang memisahkan fakta dan fiksi,” demikian bunyi logline film tersebut. “Amo Saddam mencoba untuk memperhitungkan mesin imperialisme Amerika yang telah mendefinisikan abad ke-21.”
Renck juga sempat berbicara tentang Amo Saddam, mengatakan bahwa ia berharap dapat membuatnya dengan “cara yang benar-benar mendalam dan otentik”, dan berharap dapat menghindari ” tipikal khas film perang” dalam prosesnya. Film ini sebagian besar akan mengambil lokasi syuting di Camp Victory, sebuah kompleks yang berfungsi sebagai pangkalan pasukan Amerika Serikat di Irak.
“Jadi, Anda memiliki kawasan khusus Amerika dengan tembok-tembok di sekelilingnya, sementara di luarnya adalah Baghdad, sebuah lukisan kekerasan sektarian ala Goya di mana semua kekacauan yang ditimbulkan oleh tindakan-tindakan dunia Barat terjadi. Perbedaan tersebut adalah sesuatu yang kami manfaatkan dalam naskah,” kata Renck. “Dengan cara yang unik, ini adalah film penjara, film perang dan hampir seperti film horor. Ada sedikit pembelokan genre yang terjadi.”