Apakah Anda seorang gamer? Jika ya, pernahkah saat Anda mencoba memainkan sebuah video game dan merasa kurang puas, Anda kemudian berkeluh, “Ah… Game ini payah!” Setiap game pasti memiliki pesan dan maksud tertentu yang ingin disampaikan oleh sang developer. Namun, memang pada kenyataannya, tidak semua orang dapat menerima maksud dan pesan tersebut. Lewat dokumenter berjudul Indie Game: The Movie, duo filmmaker asal Kanada, James Swirsky dan Lisanne Pajot ini ingin mengubah pemikiran tersebut dengan menampilkan cerita tentang berbagai kesulitan yang dihadapi oleh para developer game agar kita/gamer sebagai penikmat hasil karya mereka bisa sedikit lebih menghargai mereka. Film yang diproduksi dari hasil sumbangan dana Kickstarter ini mendapat kesempatan tayang perdana di Sundance Film Festival, di mana berhasil menyabet penghargaan sebagai World Cinema Documentary Editing Award di ajang tersebut. Tak hanya itu saja, filmnya yang disyut selama total lebih dari 300 jam ini juga sukses secara kritikal dengan meraih rating hingga 93% di situs RottenTomatoes.
Indie Game: The Movie menceritakan perjalanan dari beberapa developer game independen, yakni Edmund McMillen dan Tommy Refenes yang sedang membangun video game bernama Super Meat Boy, Phil Fish yang mengembangkan Fez sembari terus tertekan akibat ketidakpastian hukum dari game tersebut, serta Jonathan Blow dengan game-nya yang terkenal, Braid. Jangan beranggapan kalau Anda harus mengerti dan mahir tingkat tinggi dalam dunia game untuk mengikuti cerita yang ditawarkan dalam film ini, karena di sini Anda tidak akan menemukan coding atau programming yang membingungkan bagi orang awam. Dokumenter ini akan mengajak penontonnya untuk ikut masuk ke dalam dunia developer game, melihat dan merasakan bagaimana seorang developer tersebut bekerja hingga karya mereka tersebut sukses dipasarkan. Meski mereka memiliki kebebasan dalam mengekspresikan kreatifitas mereka tanpa batasan-batasan yang kerap ditemui ketika bekerja untuk perusahaan besar, namun hal tersebut tentu saja membawa dampak lain pada keberlangsungan proyek mereka. Kesulitan-kesulitan yang mereka miliki, baik internal maupun eksternal dibahas secara menarik, termasuk ketika mereka tidak memiliki investor, publisher, kehabisan dana, caci maki dari gamer, bahkan putus dengan pacar.
Salah satu kunci sukses utama dari film ini sendiri adalah dibuat dengan menggunakan teknik interview, sehingga para keempat developer game tersebut menjadi bebas untuk mengekspresikan emosi dan perasaan mereka, seolah baru menemukan wadah yang pas untuk mencurahkan segala rasa yang mungkin selama ini mereka pendam. Selain itu, Indie Game: The Movie juga dinilai berhasil mengantarkan pengalaman menonton yang menyenangkan baik bagi kalangan penikmat game maupun awam lewat rangkaian kisah suka maupun duka yang mampu bersatu padu, serta memberikan informasi yang sangat berarti bahwa menciptakan sebuah karya berbentuk video game itu tidaklah gampang dan memerlukan durasi yang tidak singkat, apalagi bagi mereka yang merupakan sebuah grup kecil dengan label independen.