Kepergian Diane Keaton pada Oktober lalu di usia 79 tahun meninggalkan duka mendalam di dunia perfilman. Sang aktris pemenang Oscar, yang dikenal lewat perannya dalam Annie Hall hingga Something’s Gotta Give, juga dikenang melalui salah satu film liburan paling dicintai: The Family Stone (2005). Dua puluh tahun setelah perilisan film tersebut, penulis sekaligus sutradara Thomas Bezucha mengumumkan rencananya untuk membuat sebuah sekuel — sebuah upaya yang ia harap dapat “lebih menghormati Keaton.”
Dalam wawancara bersama CNN, Bezucha mengungkap bahwa ia telah mengembangkan naskah sekuel ketika kabar duka mengenai Keaton datang. Sang sutradara mengatakan dirinya ingin memberikan penghormatan tidak hanya untuk Keaton, tetapi juga untuk seluruh pemeran ensemble yang meliputi Rachel McAdams, Claire Danes, Craig T. Nelson, Luke Wilson, Dermot Mulroney, dan Sarah Jessica Parker. Namun, fokus utamanya tetap tertuju pada karakter Keaton, Sybil Stone, sang matriark keluarga.
“Kepergian Sybil sudah menghantui saya selama berbulan-bulan ketika saya menulisnya. Jadi kabar ini seperti menekan memar yang sudah lama ada. Secara mental, saya sudah menghabiskan waktu di rumah keluarga Stone, merindukannya,” ujar Bezucha.
The Family Stone menceritakan keluarga yang mencoba merayakan Natal di tengah kabar bahwa Sybil mengidap penyakit terminal. Setelah Keaton benar-benar berpulang, film tersebut kini terasa semakin emosional bagi para penggemar, dan semakin kuat posisinya sebagai tontonan wajib selama musim liburan.
Bezucha berharap sekuel dapat berfungsi sebagai ruang bagi penonton untuk memproses kehilangan — baik kehilangan Sybil maupun Keaton — dengan cara yang sama seperti film pertama memadukan humor, konflik keluarga, dan momen-momen penuh kehangatan.
Meski idenya mendapat sambutan hangat dari penggemar, sekuel The Family Stone masih menghadapi sejumlah hambatan besar. Hingga kini, belum ada satu pun pemeran asli yang resmi menandatangani kontrak untuk kembali. Mengingat rentang waktu 20 tahun dan besarnya nama para aktor, Bezucha menyadari tantangan ini.
Selain itu, hak film kini berada di tangan Disney setelah akuisisi 20th Century Fox, dan sejauh ini belum ada lampu hijau resmi dari studio.
Bezucha menegaskan bahwa ia tidak ingin memaksakan sekuel tanpa kehadiran keluarga Stone yang asli.
“Saya tidak tertarik membuat reuni keluarga Brady tanpa Jan yang asli,” ujarnya tegas.
Saat dirilis pada 2005, The Family Stone meraih box office solid dengan $92,8 juta dari anggaran $18 juta. Meski ulasan kritikus awalnya suam-suam kuku (53% di Rotten Tomatoes), film ini perlahan berkembang menjadi favorit banyak keluarga, terutama karena kehangatan ceritanya dan penampilan Keaton sebagai sosok ibu yang tegas sekaligus penuh cinta.
Dengan popularitasnya yang terus bertahan setiap musim liburan dan warisan Keaton yang semakin dihargai setelah kepergiannya, banyak yang percaya bahwa persetujuan sekuel hanyalah menunggu waktu.





