Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat gebrakan kontroversial dengan menyatakan rencananya untuk menerapkan tarif sebesar 100% terhadap seluruh film yang diproduksi di luar negeri dan masuk ke pasar Amerika. Pernyataan ini disampaikannya lewat media sosial Truth Social, sebagai bagian dari upayanya yang terus berlanjut untuk “membuat Amerika hebat kembali”.
Menurut Trump, banyak negara lain kini menawarkan insentif besar-besaran untuk menarik studio-studio film Amerika memproduksi film di luar negeri, yang menurutnya merupakan ancaman langsung terhadap keamanan nasional AS. “Industri film Amerika sedang SEKARAT dengan sangat cepat. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga propaganda dan pesan yang disampaikan ke publik,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Trump menuding bahwa insentif yang diberikan negara lain untuk produksi film merupakan taktik terorganisir untuk merusak dominasi perfilman Amerika. Oleh karena itu, ia menginstruksikan Departemen Perdagangan dan Perwakilan Dagang Amerika Serikat untuk segera memulai proses penerapan tarif penuh terhadap seluruh film asing yang masuk.
Kendati belum ada rincian teknis terkait mekanisme tarif tersebut, pertanyaan mulai bermunculan: apakah film-film yang diproduksi oleh studio Amerika namun dibuat di luar negeri – seperti Avengers: Doomsday dan Avatar 4 – juga akan dikenai tarif? Bagaimana pula dengan film-film Bollywood atau film Korea yang hanya tayang di platform streaming seperti Netflix dan Prime Video?
Tak lama setelah pengumuman tersebut, dampak langsung terasa di pasar saham. Saham Netflix turun 2,28%, Paramount turun 0,92%, Disney melemah 0,50%, dan Warner Bros. Discovery turun 1,46%. Pukulan terberat dialami Lionsgate yang mencatat penurunan tajam hingga 6,64%.
Para analis menilai langkah ini bisa memperburuk situasi industri perfilman yang memang sedang lesu. Data terbaru menunjukkan penurunan aktivitas produksi di Los Angeles sebesar 22% pada kuartal pertama 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Ketimbang menarik produksi kembali ke dalam negeri, tarif ini dikhawatirkan justru akan mendorong harga tiket dan biaya langganan streaming meningkat – yang akhirnya akan dibebankan kepada konsumen.
Meski Donald Trump mengklaim langkah ini akan menyelamatkan Hollywood, banyak pihak menilai perbaikan insentif lokal dan penyederhanaan birokrasi perizinan produksi film justru akan lebih efektif.
Apakah ini awal dari perang budaya baru antara Amerika dan dunia perfilman global? Waktu yang akan menjawab.