AI (Kecerdasan Buatan)
Tak dapat dipungkiri , bahwa saat ini AI artificial intelligence menghadirkan kemudahan dalam berbagai bidang, termasuk jurnalisme. AI juga dikenal di Indonesia dengan nama lain yaitu kecerdasan buatan.
Kecerdasan buatan ini pada awalnya hanyalah merupakan sistem komputer sederhana yang mampu meniru kemampuan intelektual manusia.
Berawal dari kesederhanaan, lalu mulai tahun 2022 mulai dikenal Chat GPT untuk penulisan hingga yang trend terbaru adalah Viggle AI yang ditujukan untuk jurnalisme siber khusus video.
Konsep dasarnya , AI memungkinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien.
Namun bagaimanakah peran AI (Kecerdasan Buatan) dalam sisi jurnalistik di Indonesia? Maka ini pun dibahas pada acara OKK .
Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK)
Melalui acara Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) yang berlangsung hari ini di Sekretariat PWI Jaya, lantai 9 Gedung Persada Sasana Karya, jln. Suryapranoto 8, Jakarta Pusat, Jumat, (11/10/2024).
Agenda acara dibagi dalam tiga sesi yang terdiri dari meteri Keorganisasian, kode etik jurnalistik dan teknik teknik pengembangan media siber.
Acara ini diikuti sejumlah 25 orang wartawan calon anggota baru PWI Jaya dari berbagai masmedia yang di dominasi media siber
Pembicara Roni Kusuma
Menjabat sebagai Anggota Dewan Kehormatan PWI Jaya pun membahas mengenai hal peran AI (Kecerdasan Buatan) dalam sisi jurnalistik di Indonesia melalui konteks kode etik, efisiensi dan bisnis.
Hal ini perlu dilakukan, karena situasi jaman sekarang , memang mengharuskan hal-hal semacam ini.
Disampaikan secara mendalam bahwa redaksi media itu harus berpikir efisien. Terutama dengan kondisi media sekarang yang sudah digital, serta distribusinya ke multi-platform.
Dari sisi bisnis sebenarnya justru membuka peluang untuk mendapatkan pemasukan dari sisi lain. Asal mengetahui dan paham caranya. Ini tentunya terkait pula dengan efisien di dalam media itu sendiri, yaitu bagaimana tim produksi itu harus bisa multitasking.
Kemudian dibandingkan lagi bahwa dahulu untuk meliput memakai mobil kantor operasional. Sekarang berangkat sendiri pakai motor sendiri.Ini tingkat efisiensi pun lebih terpenuhi.
Tujuannya apa? Tentunya untuk kesejahteraan karyawan media juga.
Dengan bantuan teknologi. Sekarang memang biaya produksi itu juga bisa menjadi lebih minim.
Kadirah
Wakil Ketua Bidang Pembinaan Daerah PWI DKI Jakarta (PWI Jaya), , menekankan bahwa bergabung dengan organisasi profesi adalah langkah penting bagi seorang wartawan.
Dalam organisasi profesi, wartawan tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga terus berupaya meningkatkan kualitas jurnalistiknya.
Dalam acara ini juga disampaikan mengenai sejarah berdirinya PWI, yang merupakan wadah perkumpulan wartawan pertama di Indonesia yang didirikan di Solo pada 9 Pebruari 1946. PWI juga berkegiatan dalam bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
Secara berkala, PWI juga mengadakan pelatihan, workshop maupun seminar untuk meningkatkan keterampilan jurnalistik anggotanya.
Sebagaimana sesi pemateri terakhir dari Indra Utama (Wakil ketua Bidang Pendidikan), yang memperkenalkan mengenai teknik penulisan di era media digital