Dunia hiburan berduka karena kehilangan salah satu tokoh yang paling ikonik. James Earl Jones, aktor legendaris yang menghidupkan dua karakter yang paling berkesan di dunia perfilman – Darth Vader di Star Wars dan Mufasa di The Lion King – meninggal dunia di rumahnya di Dutchess County, NY. Ia meninggal dalam usia 93 tahun. Kematiannya dikonfirmasi oleh perwakilannya di Independent Artist Group, menandai akhir dari karir yang berlangsung selama lebih dari tujuh dekade dan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di dunia film, televisi dan panggung. Jones adalah salah satu dari sedikit artis yang meraih status EGOT, setelah memenangkan Emmy, Grammy, Oscar ( Honorary), dan Tony Award.
Jones akan selalu dikenang sebagai sosok dingin di balik salah satu penjahat terbesar dalam sejarah sinematik: Darth Vader. Suaranya yang menggelegar dan berwibawa membawa gravitasi yang mengancam pada karakter ikonik Star Wars ini, mengubah sosok bertopeng itu menjadi kekuatan alam yang menakutkan. Meskipun ia tidak pernah secara fisik berperan sebagai Vader, suara Jones-lah yang menghidupkan sang Sith Lord, dimulai dengan trilogi Star Wars orisinil pada tahun 1977 dan kemudian mengulangi perannya dalam Revenge of the Sith (2005) dan Rogue One: A Star Wars Story (2016), sebelum membuat penampilan terakhirnya sebagai Vader dalam serial Disney+ 2022 Obi-Wan Kenobi. Suaranya tetap menjadi salah satu yang paling dikenal di dunia, identik dengan kata-kata Vader yang mengerikan: “ I am your father.” Jones pensiun mengisi suara Vader setelah itu, namun ia memberikan restu untuk diciptakan kembali dengan menggunakan teknologi.
Kemampuan Jones meluas jauh melampaui sisi gelap the Force. Nada suaranya yang dalam dan beresonansi juga menghiasi karakter Mufasa, raja yang bijaksana dan mulia dalam film Disney The Lion King (1994). Sebagai Mufasa, suara Jones menjadi sumber kekuatan dan kenyamanan, menyampaikan kalimat yang menyentuh hati jutaan orang, seperti nasihat yang tak terlupakan untuk putranya: “Ingatlah siapa dirimu.” Jones mengulangi perannya dalam film live-action/animasi hibrida tahun 2019, yang merupakan bukti dari dampak yang tak terhapuskan yang ia berikan kepada karakter tersebut dan para penonton di seluruh dunia.
Di luar peran suara yang ikonik ini, James Earl Jones memiliki karier yang menonjol di layar maupun panggung. Dia muncul dalam film-film seperti Field of Dreams (1989), di mana dia berperan sebagai penulis Terence Mann yang penyendiri, yang pidatonya tentang bisbol menjadi batu ujian bagi para penggemar film tersebut. Penampilannya di Field of Dreams dikenang sebagai salah satu yang penuh kehangatan dan kebijaksanaan, seperti perannya sebagai Mufasa, yang menunjukkan jangkauan luar biasa dari sang aktor.
Kehadiran Jones di layar lebar juga menghiasi film-film seperti The Great White Hope (1970), di mana ia menerima nominasi Oscar, Conan the Barbarian (1982), dan Coming to America (1988). Penggambaran karakter dengan otoritas dan gravitasi menjadi ciri khasnya, namun ia dapat beralih ke peran komedi yang lebih ringan, seperti yang diambilnya dalam The Sandlot (1990) dan Patriot Games (1992).
Jones meninggalkan warisan yang hanya sedikit yang dapat menandinginya – karyanya melintasi beberapa generasi, dan kehadirannya menembus layar dan panggung. Dari perannya yang inovatif dalam film dan televisi hingga suaranya yang ikonik yang terus bergema di berbagai kisah yang paling dicintai di dunia perfilman, dia membentuk karakter yang tak lekang oleh waktu dan juga kuat. Dia akan dirindukan, dan kita berterima kasih atas apa yang telah dia berikan kepada dunia hiburan.