Tepatilah Janji
Film komedi drama berjudul Tepatilah Janji bertema Pilkada ini disutradarai oleh Garin Nugroho.
Jejeran para pemainnya kembali mengulang film awalnya , dengan tambahan beberapa pemain baru.
Lengkapnya dibintangi oleh Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon, Bima Zeno, Kevin Abani, Faradina Mufti, Givina Lukita, Siti Fauziah, serta Trio Timus: Theresia WD, Asriuni Pradipta, dan Irene Vista.
Penayangan perdana dilakukan pada Jumat malam, 9 Agustus 2024, di Epicentrum XXI, Karet Kuningan, Jakarta Selatan.
Sinopsis Tepatilah Janji
Film Tepatilah Janji berkisah tentang keluarga Bu Pertiwi (Cut Mini) dengan tiga anaknya. Politik masuk ke keluarga ini ketika putra tertuanya, Adam (Bima Zeno) naik sebagai lurah. Pilkada yang diikuti Adam penuh kompetisi serta kompleksitas laku politik tanpa etika. Situasi ini membawa reaksi beragam dari istri Adam, Tari (Faradina Mufti), dan adik-adiknya, Isham (Kevin Abani) dan Sekar (Shenina Cinnamon). Cerita berlanjut tidak hanya tentang drama politik, tapi menjadi drama komedi dan drama percintaan. Urusan cinta ibu Pertiwi dengan Pak Janji (Ibnu Jamil) yang belum menemui ujung, sekaligus dirumitkan dengan eforia penduduk desa dan calo politik serta isu politik dinasti yang menyebar ke desa dengan adanya media sosial bercampur gosip desa. Kisah yang menguji proses, etika, serta laku pemimpin dan warga dalam Pilkada yang sudah mendekat.
Review Tepatilah Janji
Film Tepatilah Janji ini , kali ini terasa lebih matang skenarionya jika dibandingkan filmnya yang pertama.
Ciri khas sutradara Garin Nugroho kembali hadir, dimana alur kisah tidak semata saja menampilkan sisi yang serius, namun juga dikemas lucu.
Kelucuan yang menyentil perasaan dan emosi penonton tampil megah, laksana pagelaran wayang Indonesia.
Skenario yang hadir kali ini terasa sekali penceritaannya kuat dan beragam, berhasil menarik lebih dalam lagi perhatian penonton.
Jajaran pemainnya juga tidak main-main, terasa mampu menghadirkan konflik yang berkecamuk melalui media film dengan pas.
Terasa film ini tidak saja menghibur, namun secara telak menyindir sistem politik dan permainannya saat ini secara blak-blakan.
Namun jangan khawatir akan adanya pihak-pihak yang merasa disentil, karena secara apik, skenario dan penyajian adegan demi adegan layaknya pagelaran wayang.
Penonton dibawa untuk terlibat secara emosi , lalu mentertawakan kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari-hari, secara blak-blakan dan menarik perhatian.
Ini adalah salah satu film yang mengena sasarannya yaitu edukasi namun tanpa harus menyinggung perasaan pihak-pihak tertentu.
Menurut Cinemags , ini nampaknya dikarenakan apa yang dihadirkan merupakan hal-hal yang sudah sama-sama diketahui oleh masyatakat.
Hal-hal ini dikemas menjadi parodi , namun secara umum mengandung pengetahuan tersebut, sehingga tiada pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Sangat diharapkan adanya kelanjutan dari kisah keluarga dan penduduk dalam film ini, yang mencerminkan ciri khas Indonesia.
Hingga tulisan ini dibuat, bagi yang ingin menonton film pertamanya, Kejarlah Janji , dapat ke link berikut ini