Sakaratul Maut
Ide dan gaya penceritaan yang dihadirkan oleh Sidharta Tata kembali pada topik keseharian.
Banyak hal-hal kecil di lingkungan kita dan umum terjadi dalam konteks ruang sosial masyarakat, yang terkadang luput dari perhatian.
Namun kali ini dalam alur kisah film ini diangkat dan dikemas dalam genre horor dengan jumpscare serta permainan emosi.
Sinopsis
Pak Wiryo (Jose Rizal Manua) dan Bu Wiryo (Retno Yuniwati), sepasang suami istri terpandang di Desa Umbul Krida.
Keluarga mereka terlihat bahagia dan baik-baik saja.
Namun, sebuah kecelakaan lalu lintas yang menimpa mereka menyebabkan Bu Wiryo tewas dan Pak Wiryo koma.
Retno (Indah Permatasari), anak bungsu mereka, menunda keberangkatannya ke Surabaya demi merawat ayahnya, dengan dibantu oleh Wati (Della Dartyan), kakaknya, meskipun peluang hidupnya sangat kecil.
Masalah muncul ketika Wati memperebutkan warisan dengan Tarjo (Aksara Dena), adik tirinya dari pernikahan kedua Pak Wiryo dengan Bu Giyem (Maryam Supraba).
Para tetangga pun mulai bergosip tentang pak Wiryo yang mempunyai “pegangan” hingga membuatnya sulit untuk meninggal.
Satu per satu mereka mulai mengalami teror dari sosok jin yang sangat mengerikan dan Pak Wiryo sendiri mulai menunjukkan gejala-gejala aneh dalam kondisi sekaratnya.
Review Sakaratul Maut
Bagi cinemags, saat menyaksikan film ini, terasa sekali bagaimana sudut pandang penonton diarahkan pada “pegangan” yang disampaikan pada sinopsis.
Pegangan inipun menjadi keseluruhan dasar pemberian efek kejutan serta dugaan demi dugaan yang tersusun rapih layaknya misteri yang harus diungkapkan.
Film ini juga kembali mempertajam kemampuan sutradara Sidharta Tata , yang mempergunakan elemen keseharian menjadi sebuah teror yang membuat ngeri.
Rasa teror dan ngeri yang dibangun memang terasa perlahan, namun sampai pada puncaknya, menjadikan pengalaman emosional tersendiri.
Lewat film ini, terasa juga sentilan akan keserakahan manusia menjadi sindiran telak.
Serta bagaimana pesan ini disampaikan tanpa banyak tutur kata dan pencontohan pengadegan, namun kembali pada teror.
Sosok pegangan yang kemudian menjadi sentral dari cerita pun hadir dengan jumawa dan menghibur penonton hingga titik emosi penghabisan
Nantikan film Sakaratul Maut di bioskop-bioskop tanah air mulai 1 Agustus 2024.