Latar Belakang
Film Killers of the Flower Moon, merupakan adaptasi berdasarkan dari sebuah buku dengan judul yang sama. Buku ini merupakan buah karya dari penulis David Grann.
Dikenal luas juga dengan sebutan Martin Scorsese Killers of the Flower Moon , menjadi label pemikat tersendiri.
Saat Apple Original Films dan Paramount Pictures membuat versi filmnya, dengan deretan bintang dan sutradara Martin Scorsese Killers of the Flower Moon.
Ini menjadikannya paling dinanti-nanti oleh penontonnya.
Alur ceritanya sebenarnya adalah berdasarkan dari kisah nyata di Amerika.
Ini akan lebih menitik beratkan pada kasus pembunuhan di kehidupan nyata yang terjadi di Osage Nation pada tahun 1920-an setelah minyak ditemukan di tanah suku tersebut.
Penjabaran oleh Martin Scorsese
Keserakahan, intrik, permainan mempengaruhi pemikiran, dan juga kepolosan akan banyak ditemui dalam film arahan sutradara Martin Scorsese ini.
Martin Scorsese sebagai sutradara yang juga menulis skenario bersama Eric Roth (Forrest Gump, Ali, Munich, The Curious Case of Benjamin Button, A Star Is Born, dan kedua film Dune).
Terlihat sangat detil sekali dalam menceritakan kisah ini , terasa sekali mereka tak mau sedikitpun melewatkan momen untuk menguak fakta masa lalu.
Oleh karena itu, bersiaplah dengan durasi film yang sangat panjang dan tak akan terasa membosankan, karena setiap adegan saling berkaitan dan memiliki kunci tertentu.
Para Pemeran
Sisi cara pembunuhan dilakukan dengan rapih dan manis, dengan tongkat orkestra jatuh pada tangan aktor Robert De Niro (William King Hale).
Akting Rober De Niro yang santun dan bagaikan sosok dermawan ini, ternyata menyembunyikan sisi lain dari malaikat pencabut maut yang sesungguhnya.
Karakter King sendiri, dapat dikatakan termasuk tipe yang akan menghalalkan segala cara, demi agar tujuannya tercapai.
Ia sedikit sekali memperhatikan orang lain, ia hanya menganggap manusia layaknya bidak-bidak catur dan mulai menggerakkan mereka dengan permainan pikiran yang unggul.
Adapun akting Leonardo DiCaprio (Ernest Burkhart), dapat dikatakan menarik perhatian penonton, dan terkadang menarik simpati serta membuat juga gemas.
Sebenarnya apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran Ernest?
Bagaimana seseorang bisa sangat naif dalam mencintai seseorang?
Semua emosi ini dapat dengan mudah menarik simpati penonton dan hingga saat akhir cerita, masih mengharapakan muncul sekilas bayangan dari karakter Ernest tersebut.
Namun pola penceritaan dengan disisipi narasi ini, akan membuat penonton berpikir banyak akan masalah penjajahan dan keserakahan manusia.