Dragon for Sale, sebuah film dokumenter dari sutradara film dokumenter Sexy Killers, Dandhy Laksono, tayang di Bioskop Online mulai 30 Mei 2023. Dragon for Sale sendiri adalah sebuah film dokumenter kolaborasi Ekspedisi Indonesia Baru, Sunspirit dan Sahabat Flores, yang menceritakan indahnya alam di Pulau Komodo dan pulau Labuan Bajo.
Namun di sisi lain, film ini juga mengupas tentang pembangunan pariwisata super premium di Labuan Bajo. Di mana Labuan Bajo termasuk sebagai salah satu dari destinasi “10 Bali Baru”. Seluk beluk di balik pembangunan pariwisata ini yang kemudian melatarbelakangi dibuatnya film dokumenter Dragon for Sale.
Seluk beluk pembangunan tersebut, salah satunya adalah perubahan yang dialami oleh warga lokal, seperti yang diungkapkan oleh Farid Gaban, salah satu tim Ekspedisi Indonesia Baru. “Bahwa ada konsekuensi yang sangat besar saat pembangunan berjalan di Labuan Bajo. Salah satunya naiknya harga lahan, yang mau tidak mau akan membuat warga sekitar akan berpikir biaya hidup yang makin tinggi,” ungkap Farid Gaban.
Belum lagi, efeknya terhadap alam. Dengan pembangunan yang ada dikhawatirkan akan mengganggu keberlangsungan kehidupan satwa di sana. Seperti yang diungkap Cypri Paju Dale, peneliti antropologi di Universitas Wisconsin-Madison, USA, bahwa perubahan iklim akan mempengaruhi berkurangnya jumlah komodo dalam jangka panjang, ditambah lagi habitatnya diobral untuk investasi, jelas kehidupan komodo akan tambah terancam.
Dari keresahan-keresahan itu, Dragon for Sale akan tayang sebanyak 5 episode di Bioskop Online. Episode baru akan tayang setiap hari Selasa, dan akan menceritakan perjalanan
seorang musisi asal Flores, Venansius yang berkenalan dengan fotografer Yusuf Priambodo dari tim Ekspedisi Indonesia Baru. Setiap bagian akan memiliki ceritanya masing-masing, mulai dari pengalaman berlayar dengan kapal Pinisi, mendatangi Pulau Padar, bermalam di Pulau Papagarang, episode lebih dekat dengan kehidupan komodo dan mengakhiri perjalanan dengan kembali ke Flores dan berbagi cerita dengan warga lokal.
“Film ini berisikan edukasi yang penting tentang pembangunan pariwisata di Labuan Bajo. Dengan tayangnya Dragon for Sale di Bioskop Online, diharapkan bisa menjadi sebuah tontonan yang informatif, selain tentunya bisa lebih mengenal keindahan alam Labuan Bajo, mengetahui kulturnya dan dapat mengajak penonton untuk lebih peduli dalam melestarikan keindahan alam di Indonesia, khususnya Labuan Bajo,” ungkap Bonifacius Soemarmo selaku VP Growth & Marketing Digital Business Visinema.
Film ini menceritakan hal-hal yang mungkin selama ini tak tampak di mata para turis. Beberapa di antaranya tentang kondisi warga lokal, penyangkalan hak masyarakat adat, privatisasi pantai, pencaplokan sumber daya air, kondisi alam yang mulai terganggu, serta penguasaan bisnis oleh aktor-aktor bisnis raksasa yang berkaitan dengan kekuasaan politik.
Bukan hanya sarat akan informasi yang berisi, namun film ini juga akan memanjakan penonton dengan visual yang indah dari Labuan Bajo. Penonton sudah bisa menyaksikan film Dragon for Sale yang tayang di hari Selasa setiap minggunya di Bioskop Online. Penonton dapat membeli tiket seharga Rp 10.000 per episode-nya.
Selain Dragon for Sale, saat ini Bioskop Online juga sedang menayangkan film Pesantren, sebuah film dokumenter karya sutradara Shalahuddin Siregar. Lewat film ini, penonton diajak untuk menyelami kehidupan para penghuni Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, salah satu pesantren tradisional terbesar di Cirebon.
Film-film di atas dapat diakses melalui website www.bioskoponline.com dan aplikasi Bioskop Online yang bisa diunduh lewat App Store dan Google Play Store. Nantikan info terbaru film-film tersebut di seluruh platform sosial media Bioskop Online.