Open Road telah mempersiapkan film aksi Gerard Butler, Kandahar, untuk tayang pada akhir pekan Memorial Day yaitu pada tanggal 25 Mei 2023. Film ini disutradarai oleh Ric Roman Waugh dari naskah yang ditulisnya bersama Mitchell LaFortune. Proyek ini juga mempertemukan kembali duo aktor dan sutradara yang sebelumnya pernah bekerja sama dalam film Angel Has Fallen dan Greenland.
Film ini mengisahkan Butler sebagai seorang agen CIA yang sedang melakukan penyamaran, Tom Harris, yang terjebak jauh di dalam wilayah yang tidak bersahabat di Afghanistan. Ketika misinya terekspos, dia harus berjuang keluar untuk menghindari pasukan elit musuh dan mata-mata asing, untuk menuju ke sebuah titik penjemputan. Syuting film ini dilakukan di wilayah AlUla, Arab Saudi, sebuah lokasi yang sempurna untuk membuat film thriller baru yang intens.
Selain itu, yang membedakan Kandahar dengan film lain dalam genre ini adalah pengalaman pribadi LaFortune sendiri sebagai anggota intelijen militer yang bekerja selama masa kekacauan kebocoran Snowden. Dengan pengalaman pribadi ini, film ini akan menawarkan perspektif yang sangat unik tentang badai yang terjadi di tengah-tengah pembocoran informasi intelijen oleh Edward Snowden pada tahun 2013.
Selain Butler, film ini juga dibintangi oleh aktor Homeland dan Legion, Navid Negahban, bintang Viking, Travis Fimmel, dan bintang Bollywood, Ali Fazal (Victoria and Abdul, Death on the Niel), dan Elnaaz Norouzi (Sacred Games di Netflix). Butler saat ini sedang dalam puncak kesuksesan film aksi terbarunya, Plane, yang disutradarai oleh Jean-François Richet. Dengan talenta-talenta di belakang dan di depan kamera serta naskah yang peka dan penuh aksi membuat film ini menjadi sebuah entri yang benar-benar unik dalam genre action thriller.
Kandahar akan tayang perdana di bioskop pada tanggal 26 Mei, pada akhir pekan Memorial Day. Anda dapat membaca sinopsisnya di bawah ini:
Di Kandahar, Tom Harris (Gerard Butler), seorang agen CIA yang sedang menyamar, terjebak jauh di dalam wilayah yang tidak bersahabat di Afghanistan. Setelah misinya terekspos, ia harus berjuang keluar, bersama penerjemah Afganistannya, menuju titik penjemputan di Kandahar, sembari menghindari pasukan elit musuh dan mata-mata asing yang ditugaskan untuk memburu mereka.