Horizon Line adalah sebuah film sederhana yang mampu menghadirkan rasa takut bagi penontonnya. Rasa takut ini menjadi berujung teror dikarenakan permainan pemikiran penonton akan nasib karakternya.
Namun sebelumnya, saksikan dahulu trailernya
Alur cerita Horizon Line sangat sederhana, terasa layaknya drama percintaan pada umumnya. Diceritakan bahwa Jackson (Alexander Dreymon) dan Sara (Allison Williams) menikmati hubungan yang tercipta di antara mereka berdua di sebuah pulau di Afrika.
Hubungan mereka berdua hanya berlangsung sebentar , saat Sara memilih untuk meninggalkan Jackson . Ia harus mengurus kesibukannya yang menunggu di London. Masalahnya ia meninggalkan kekasihnya dalam kondisi tidak menyenangkan dan menggantung sehingga menimbulkan banyak pertanyaan. Sara pun terlihat ingin melupakan hubungan sebentar ini.
Saat kemudian Sara kembali ke pulau yang sama untuk bertemu kembali dengan teman-temannya , ia pun bertemu kembali dengan Jackson . Mereka pun menjadi terlibat kembali secara emosional dan Sara pun memutuskan untuk terbang meninggalkan pulau dengan menggunakan pesawat kecil dipiloti oleh Wyman (Keith David).
Sara dan Wyman cukup akrab, ini membawa kembali ke masa saat Wyman pernah mengajarinya beberapa hal tentang pesawat. Namun nampaknya kejutan sedang menunggu Sara, saat ia menemukan bahwa ia akan satu pesawat dengan Jackson.
Walaupun terasa tegang, pada awalnya semua dalam keadaan baik-baik saja, hingga Wyman mendapat serangan jantung dan meninggal. Sara harus mampu menguasai kondisi pesawat dan mendaratkan dengan selamat.
Babak inilah teror bagi penonton mulai terasa . Pertama ini adalah saat Sara harus menghadapi perasaannya , alasannya mengapa ia menghindari Jackson , padahal hubungan mereka terlihat dan dirasakan baik-baik saja, bahkan cenderung dapat dikatakan serasi. Sara mau tak mau harus menghadapi hal-hal yang ia ingin hindari.
Teror kedua adalah saar pesawat mulai mengalami banyak kendala, yang paling intens adalah saat Jackson harus memperbaiki kerusakan saluran bahan bakar , ia tanpa keahlian mumpuni harus segera dapat menyelesaikan permasalahan ini. Pada bagian ini, penonton seolah dibuka akan jati diri Jackson . Kemudian saat Sara tiba-tiba pingsan tak sadarkan diri, maka penontonpun seakan diberikan penjelasan mengapa Sara bertingkah laku seperti itu.
Kejutan demi kejutan yang diberikan sebenarnya bukanlah merupakan suatu hal yang baru, namun menariknya memang sudut-sudut pengambilan yang dapat diambil amatlah terbatas, sehingga beberapa adegan memang membuat kagum penonton , namun tidak sampai menjadi sebuah momen yang berkesan.
Film ini disutradarai oleh Mikael Marcimain, yang terbiasa membuat serial televisi , sehingga memang alur dan babak filmnya teratur layaknya per episode serial televisi. Babak demi babak yang perlahan menguak sebab dan akibat memang terasa terbagi bagaikan plot dalam sebuah serial, sehingga jika penonton telah merasa lelah dengan beberapa “pengulangan” teror , mungkin akan segera merasa bosan.
Film ini cocok untuk penggemar drama dengan sensasi petualangan , tanpa ekspektasi yang terlalu tinggi. Film ini hadir menghibur penonton di bioskop dengan batasan usia 17 thn ke atas dikarenakan level drama nya.