Film berkualitas tak lekang oleh masa. Bagi khalayak perfilman (pengamat, insan, maupun penikmat) jika berbicara mengenai film klasik, umumnya berarti kita berbicara mengenai film-film berkualitas luar biasa yang dirilis berpuluh-puluh tahun yang lalu. Pendeknya, saat berpikir tentang film klasik, pasti identik dengan materi (film) lama. Namun, seperti halnya sesuatu yang baru yang tentunya nanti seiring waktu di masa depan akan menjadi bagian dari sejarah (masa lalu-red) berikut kami sajikan film-film era 2010an yang sudah dianggap klasik secara acak.
The VVitch (2015)
Film garapan Robert Eggers ini dengan segala ‘kesederhanaannya’ sukses menjelma menjadi salah satu film horror independen sekaligus modern terbaik dalam dua dekade terakhir. Meski hanya diproduksi dengan bujet $4 juta, film ini mampu meraih box office dengan angka 10 kali lipatnya. Tidak hanya menuai sambutan yang sangat positif, film ini sukses melambungkan rumah produksi A24 sebagai penghasil film horror berkualitas serta menjadi awal gebrakan Anya Taylor-Joy yang kini menjadi salah satu komoditas panas di Hollywood.
Toy Story 3 (2010)
Pengentas waralaba Toy Story ini bisa dikatakan sebagai film animasi terbesar di era 2010an dan juga bahkan salah satu film animasi terbaik yang pernah ada. Perlu diinformasikan bahwa sebelum film era 2010an yang sudah dianggap klasik ini tayang di bioskop, eksistensinya dipandang sebelah mata. Hal ini dikarenakan banyak meragukan signifikansi ceritanya mengingat rentang waktu perilisan dengan film keduanya terpaut 10 tahun. Untungnya film ini dengan cerdik bisa mengakomodir keraguan dan rentang waktu itu secara efektif ke dalam materi kisahnya. Hasilnya adalah penggambaran tentang perjalanan kedewasaan yang sangat menyentuh dan relevan dengan yang dialami banyak orang, yang dituangkan dalam cerita yang lucu dan menarik tentang para boneka yang bisa berbicara.
Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) (2014)
Birdman ibarat latihan dalam pembuatan teknis sebuah film dengan menampilkan parade orang paling berbakat dalam perannya masing-masing. Lewat film ini pula Alejandro G. Iñárritu seperti membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu sineas terbaik yang ada di Hollywood saat ini. Dengan Michael Keaton, Edward Norton, dan Emma Stone menampilkan performa terbaik mereka. Tapi, bisa dibilang bintang terbesar di film ini adalah teknis sinematografi peraih Oscar Emmanuel Lubezki, yang merupakan mahakarya paling membuat banyak kalangan kagum dari film ini.
Get Out (2017)
Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang tadinya bisa diharapkan dari film era 2010an yang sudah dianggap klasik ini. Jordan Peele jelas pria yang sangat berbakat, tetapi hasratnya terutama terletak pada komedi. Tidak hanya itu, semua orang mengenalnya sebagai seniman komedian panggung, bukan penyutradaraan film. Jadi mendengar bahwa ia sedang menulis dan mengarahkan film horor lumayan menarik banyak keraguan. Namun, Get Out terbukti menjadi hit instan karena pembuatan filmnya yang mumpuni, cerita yang unik, dan sindiran sosial yang pedas. Hal itu mengubah Peele menjadi sosok pembuat film yang punya level visioner, dan selalu dinanti-nantikan hasil penyutradaraan terbarunya.
Skyfall (2012)
Waralaba James Bond setelah secara efektif direboot melalui Casino Royale, bisa dikatakan disempurnakan lewat Skyfall. Bertepatan dengan momen 50 tahun usia waralaba karakter hasil rekaan Ian Fleming ini, film ini berhasil menghadirkan sajian cerita yang ibaratnya membalik segala klise yang kental dengan saga ini. Tidak menonjolkan gawai canggih Bond yang biasanya menjadi salah satu karakteristik familier, sosok Bond juga digambarkan sebagai karakter uzur yang berjuang melawan relavansi di dunia modern – yang menariknya relevan dengan situasi yang notabene dihadapi oleh saga ini sendiri. Terbukti, kesadaran dan sudut tematik cerdas ini sukses menyegarkan saga Bond, yang berdampak Skyfall dianggap sebagai salah satu installment terbaik Bond.