Sudah hampir dua dekade sejak film saga The Matrix terakhir, tapi sekarang penonton bioskop bersiap-siap untuk menyambung kembali dan sekali lagi mempertanyakan sifat realitas mereka lewat installment terbarunya, The Matrix Resurrections. Bakal tayang di bioskop pada 22 Desember dan disutradarai oleh Lana Wachowski yang kali tidak lagi berduet dengan saudarinya seperti di tiga film sebelumnya. Film ini menghadirkan kembali Keanu Reeves dan Carrie-Anne Moss, bersama dengan banyak wajah baru seperti Yahya Abdul-Mateen II, Neil Patrick Harris, Jonathan Groff dan Jessica Henwick.
Mengingat rentang waktu yang sangat jauh antara film babak terbaru ini dengan babak sebelumnya, serta dapat dipastikan film ini sedikit banyak akan memiliki keterkaitan, sangat disarankan sebelum menyaksikan film The Matrix Resurrections untuk menyimak trilogi lamanya terlebih dahulu. Namun, bagi yang enggan atau tidak punya cukup waktu, di sini kami sajikan intisari singkat saga The Matrix untuk penyegar ingatan Anda.
Apa yang terjadi di film Matrix pertama?
Premis saga The Matrix sebenarnya tidak terlalu rumit, meskipun dua sekuel pertama memang menambahkan beberapa twist dan layer. Dalam saga The Matrix ada dua kejadian yang berjalan secara linear. Dunia pertama adalah realitas ideal yang ternyata adalah dunia matriks, di mana rutinitas yang dijalani umat manusia kebanyakan adalah hasil simulasi komputer. Dunia kedua adalah kenyataan sesungguhnya, Bumi dengan setting jauh di masa depan, di mana manusia kalah perang dengan para mesin yang kemudian menjadikan umat manusia sebagai baterai tenaga mereka dengan cara memanen tubuh mereka untuk mendapatkan kekuatan sambil menjaga pikiran tetap aktif di dalam Matrix. Sisa-sisa umat manusia yang masih bertahan kemudian mencoba merekrut para baterai manusia itu dengan cara membebaskan mereka dari dunia matrix guna terus melakukan perlawanan. Ada ramalan bahwa akan ada sosok “Yang Terpilih” yang nantinya akan berhasil menjadi pembebas umat manusia dari kekuasaan para mesin.
Siapa saja karakter yang memainkan peranan penting di sini?
Film pertama memperkenalkan Thomas Anderson alias Neo (Keanu Reeves), seorang pria yang tampaknya normal dengan keterampilan untuk meretas. Ia bertemu dengan Trinity ( Carrie Anne-Moss) dan Morpheus (Laurence Fishburne), tokoh-tokoh penjahat dunia maya terkenal di dunia Matrix tetapi yang benar-benar anggota perlawanan manusia terhadap Mesin di dunia nyata. Mereka menawarinya Pil Merah yang membebaskan Thomas dari Matrix. Begitu berada di dunia nyata, di mana mereka beroperasi dari kapal bernama Nebukadnezar (salah satu dari banyak kapal perlawanan, masing-masing dengan awaknya sendiri), Morpheus menjelaskan sifat realitas. Mereka adalah bagian dari kelompok pejuang perlawanan yang mencoba untuk membebaskan umat manusia dari cengkeraman Matrix dan Mesin. Untuk melakukan ini, mereka dapat masuk kembali ke Matrix dan menggunakan pengetahuan mereka bahwa itu semua hanya simulasi untuk “melanggar” aturan program, menjadi super kuat, cepat atau gesit.Selama berada di dalam Matrix, hal nomor satu yang perlu mereka waspadai adalah Agents—program yang ada untuk memburu anomali atau penyerbu seperti mereka. Salah satunya, Agen Smith (Hugo Weaving), membentuk persaingan khusus dengan Neo.
Morpheus percaya bahwa Thomas Anderson alias Neo adalah “The One,” seseorang yang dinubuatkan oleh The Oracle (program komputer mirip manusia yang membantu dalam Matrix yang dimainkan oleh Gloria Foster di dua film pertama dan Mary Alice di film ketiga) yang akan mampu mengakhiri perang melawan mesin sekali dan untuk semua.
Berlanjut ke Intisari singkat saga The Matrix bagian II