Anda mungkin tidak tahu atau bahkan pernah mendengar tentang Museum Ghibli tetapi jika sesuatu tidak dilakukan dengan cepat, Anda tidak akan pernah mengenalnya lagi. Museum Ghibli benar-benar adalah sebuah tempat yang unik dan rumah bagi beberapa karya dan properti yang menakjubkan. Sesuai namanya, museum ini merupakan salah satu museum yang memamerkan karya studio animasi Jepang, Studio Ghibli.
Sebagai informasi, Studio Ghibli merupakan studio anime berpengaruh yang didirikan oleh Hayao Miyazaki, Toshio Suzuki, Isao Takahata, dan Yasuyoshi Tokuma. Ghibli telah menghasilkan karya animasi klasik seperti Princess Mononoke, My Neighbor Totoro, dan Porco Rosso.
Museum ini adalah persilangan antara museum anak-anak dan pameran seni rupa untuk semua orang. Beberapa “pajangan” yang ada di dalamnya adalah replika Catbus dari My Neighbor Totoro (1988), kafe, toko buku, taman, dan teater untuk film-film karya dari Studio Ghibli tetapi karena pandemi Covid-19, sekarang museum ini berada di ambang “kepunahan” atau penutupan karena tidak mendapatkan dana segar untuk bertahan “hidup.”
Dan untuk mencegah hal ini terjadi, beberapa waktu yang lalu pemerintah kota distrik Mitaka di Tokyo meluncurkan crowdfunding di Jepang, dengan meminta sumbangan 5.000 yen ($45/650 ribu rupiah). Dan diluar dugaan, cara ini menerima tanggapan yang luar biasa dalam 24 jam pertama, target uatama 10 juta yen (kira-kira $90.000/1,3 miliyar rupiah) dapat dicapai dengan mudah. Saat ini halaman crowdfunding tersebut telah mendapatkan dana sekitar 22.156.735 yen, yang lebih dari $200.000 (2,89 miliyar rupiah) jauh melampaui target aslinya dengan lebih dari seratus hari tersisa. Dengan demikian masa depan museum unik ini sepertinya lebih terjamin.
Pada musim semi tahun lalu, pemerintah kota Mitaka memberikan hibah/bantuan kepada museum tersebut namun itu tidak cukup untuk menutupi semua perawatan dan perbaikan yang diperlukan. Jadi mereka memulai crowdfunding tersebut untuk membantu museum. Seperti kita ketahui, museum (seperti banyak bisnis lainnya) ditutup sementara tahun lalu dari 25 Februari hingga Juli (di Jepang). Hal ini karena keadaan darurat pertama yang diumumkan di Jepang akibat pandemi Covid-19. Setelah itu, berbagai tempat hiburan dan bisnis juga ditutup lagi sementara pada tahun ini dari 25 April hingga awal Juni. Hal ini mengakibatkan banyak tempat kehilangan pendapatan termasuk juga museum ini.
Jika Anda tidak akrab dengan studio Ghibli dan museumnya, Anda harus melihat situs web dan melihat betapa istimewanya tempat ini dan mengapa harus diselamatkan. Jika Anda pernah ke Jepang, tempat ini harus ada dalam daftar hal-hal yang harus kunjungi di sana.