Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Komunitas:Tahap Awal Produksi Film Ala Produser Salman Aristo

by nuty laraswaty
May 16, 2021
in Articles, Komunitas
Reading Time: 3 mins read
A A
0
salman aristo
Share on FacebookShare on Twitter

Tahap Awal Produksi Film Ala Produser Salman Aristo

Tulisan kiriman dari Muhammad Fadhil Raihan

Industri film Indonesia berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Hadir film-film berkualitas yang mampu menarik minat penonton terhadap perfilman Indonesia. Film berkualitas tersebut tidak terlepas dari pengelolaan proses produksi film yang baik. Proses produksi film ini memiliki tahap yang rumit dan cukup lama.
Perlu dipikirkan proses yang matang agar tercipta sebuah film yang berkualitas.
Salah satu sineas asal Indonesia, Salman Aristo, menyampaikan bahwa langkah awal dalam produksi film adalah membuat skenario.

Film adalah soal menyampaikan sebuah cerita, jadi hal pertama yang harus dibuat adalah skenario atau cerita itu
sendiri. Proses produksi skenario dilakukan dalam development room atau writers room. Produksi ini dilakukan oleh Head of development, Story developer, researcher, story editor, writer, serta sutradara dan produser.

“Produser itu bukan cuma memproduksi ketika syuting, tetapi juga memproduksi skenario. Sebelum ia mengontrak artis-artis yang pertama dilakukan adalah menghubungi penulis skenario, karena kalau skenario enggak ada semua, enggak bisa jalan,” ucap Salman yang juga merupakan CEO dari Wahana Kreator Nusantara pada Selasa (20/4/21).

Peran Penting Produser
Menurut sineas alumni Fikom Unpad ini, salah satu orang yang paling berperan dalam development room adalah produser. Produser harus mampu memikirkan aspek bisnis dan seni dari sebuah film. Untuk memenuhi aspek tersebut produser juga perlu memikirkan sebuah cerita yang dapat menarik penonton. Tidak hanya soal isi cerita,
tetapi juga bagaimana cara menceritakannya dan siapa orang yang tepat untuk menceritakannya.

Dalam development room terdapat tiga peran yang sangat penting dalam produksi sebuah skenario, yaitu produser, sutradara, dan penulis skenario. Dalam tiga tim tersebut terdapat beberapa elemen lainnya yang berperan dalam produksi skenario.
Banyaknya elemen ini harus dapat dikendalikan dan dikelola dengan baik oleh seorang produser.

Baca Juga:  Nikita Mirzani Tampil Sebagai Penari Ledhek di Film Horor “Syirik (Danyang Laut Selatan)”

“Ketika produser tidak berhasil mengontrol development room, maka akan berubah menjadi development hell. Misalnya skenario enggak keluar dari development, produser perlu tahu siapa yang harus didengar, dan komentar siapa yang harus didengar,” jelas Salman.

Skill Mengelola Development Room
Untuk menghindari development room yang ‘terbakar’ diperlukan skill yang baik oleh semua peran yang terlibat. Seorang produser harus memahami dirinya sendiri, karena dalam development room selalu berhubungan dengan tim lain. Menurut Salman, kerja dalam development room ini adalah soal memberikan komentar. Komentar yang
diberikan bukan hanya pendapat, melainkan soal pemikiran.
“Untuk membentuk skill tersebut dibutuhkan tiga aspek, yaitu visi, film making, dankolaborasi. Dalam aspek visi, seorang produser harus paham soal konteks, konsep, dan konten. Produser juga harus memiliki sifat leadership dan management dalam mengelola development room dan tahap produksi film,” tambah Salman.

Dalam proses produksi film diperlukan lingkungan development room yang sehat.
Selain skill yang baik, setiap orang dalam development room juga harus memiliki empati. Empati ini meliputi memenuhi hak pekerja, mengenali rekan pekerja, memahami kondisi keahlian, fisik dan mental, serta waktu dan energi. Seorang produser juga harus menempatkan setiap peran sebagai problem solver.

“Development room itu harus menjadi ruangan yang safe, ruang aman dan nyaman. Di sini akan menjadi tempat orang untuk mencurahkan isi hati, pemikirannya, dan pandangannya tanpa harus mengalami suatu hal yang membuatnya tidak nyaman dan aman,” tambah Salman.

Selain itu, setiap orang dalam development room juga harus mengutamakan cerita atau film. Produser, penulis, dan peran lain tidak boleh mengutamakan diri sendiri dan merasa baper ketika dikomentari oleh yang lain. Maka dari itu, untuk menumbuhkan ruangan yang aman harus ditanamkan seni menyimak dalam development room.
Ruang Pengembangan Development room akan menjadi ruang sebagai wadah mengembangkan cerita atau
film. Revisi skenario merupakan salah satu tahap pengembangan film. Dalam ruang pengembangan ini harus ditanamkan sikap pantang menyerah untuk memperbaiki kesalahan dan kegagalan.

Baca Juga:  JAFF Market & Perkembangan Industri Kreatif Indonesia di Cannes Film Festival

Salman mengatakan bahwa dalam menyampaikan revisi terdapat sebuah seni khusus.
Setiap orang harus memiliki rasa percaya diri, namun tetap rendah hati. Kemudian dalam revisi juga harus ditemukan pola masalahnya agar lebih mudah mencari solusi.
Terakhir, penyampaian kritik ketika revisi juga terdapat seni khusus.
“Seni kritik ini dilakukan agar orang tidak merasa tersinggung ketika dikritik. Ruangan development ini harus sehat, semua orang harus merasa dihargai,” jelas Salman.

Proses produksi skenario dalam development room harus dilakukan secara matang, karena skenario menjadi dasar dalam jalannya produksi film. Setiap pihak yang terlibat harus memiliki skill dan seni agar tercipta development room yang sehat. Jika ruang pengembangan memiliki lingkungan yang sehat, maka kegiatan produksi film
juga akan berlangsung dengan sehat.

Tags: Salman Aristo
Previous Post

Cruella Disney dari sudut pandang Emma Stone

Next Post

Mary Elizabeth Winstead Tampil Sebagai Pembunuh Brutal di First Look dari Film Kate

Related Posts

Celebrity

Horor Indonesia Kembali Meneror! Waktu Maghrib 2 Siap Menghantui Bioskop

22/05/2025
Danyang: Mitos dan Legenda di Balik Ketakutan
Articles

Danyang Mitos dan Legenda di Balik Ketakutan

21/05/2025
Nikita Mirzani Tampil Sebagai Penari Ledhek di Film Horor “Syirik (Danyang Laut Selatan)”
Articles

Nikita Mirzani Tampil Sebagai Penari Ledhek di Film Horor “Syirik (Danyang Laut Selatan)”

21/05/2025
Mickey 17
Celebrity

Update Mickey 17

20/05/2025
Next Post
Mary Elizabeth Winstead Tampil Sebagai Pembunuh Brutal di First Look dari Film Kate

Mary Elizabeth Winstead Tampil Sebagai Pembunuh Brutal di First Look dari Film Kate

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Unfortunately, an error occurred:
Cinemags
Cinemags
• 1.6K Subscribers • 333 Videos • 500K Views
Official Account of Cinemags "More than Movie Magazine"
  • Uploads
3 INSIDEN FINAL DESTINATION PALING BIKIN TRAUMA
LILO & STITCH ANIMATION VS LIVE ACTION
KEREN BANGET! BEGINILAH PROSES SYUTING VS HASIL SYUTING GREEN SCREEN
TRAUMA FINAL DESTINATION
BUCKY MENYELAMATKAN PARA THUNDERBOLTS
DISURUH BERC*NTA SAMA B4B1????
12 

Popular 24 Hours

  • Ketindihan

    Kenali Mitos Jin Beuno

    714 shares
    Share 286 Tweet 179
  • Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    30004 shares
    Share 12001 Tweet 7501
  • Review Film Inheritance

    513 shares
    Share 205 Tweet 128
  • 10 Film dengan Konten Dewasa yang Bisa Kamu Tonton di Netflix (US)

    21458 shares
    Share 8583 Tweet 5365
  • Sepuluh Serial Televisi yang Banyak Mengandung Konten Seksual

    5393 shares
    Share 2157 Tweet 1348
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags