Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Menguak Konsep di Balik Penceritaan Kisah-kisah Superhero (Editor’s Mind)

by Paulus Ladiarsa
July 29, 2020
in Articles, Komunitas, Movie Articles, Uncategorized
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Awalnya menjadi genre film yang jauh dari kesan serius dan ditujukan sekadar menghibur dan fantasial yang membuat umumnya sektor eksplorasi cerita sekadar menjadi elemen yang substansial dalam formula film superhero dan dianggap lekat sebagai tontonan untuk pangsa pasar anak-anak (meski sebenarnya sejak awal kehadirannya pihak studio sudah menyisipkan materi yang sejatinya tidak pantas ditonton anak-anak), merupakan pameo / jargon yang sulit dihindari.  Pada era 1980an, film superhero mulai menyeruak, dengan kebangkitan seri Superman, dan awal mula kemunculan seri Batman yang pertama.

Pada dekade berikutnya, jumlah dan kualitas film genre ini bisa dibilang merosot, saat dua installment Batman garapan Joel Schumacher dinilai menyebabkan penurunan kualitas dari dua film Batman hasil besutan Tim Burton.  Momentum genre film superhero mulai memikat selera golongan penonton dewasa baru terjadi saat Chris Nolan mempersembahkan The Dark Knight pada tahun 2008, yang lantas disusul dengan kehadiran Watchmen garapan Zack Snyder yang berangsur-angsur mengubah wajah karakteristik film superhero ke depannya.

Belum lagi gebrakan Marvel Studios dengan skema terorganisir raksasa mereka, Marvel Cinematic Universe, tidak hanya membuat genre film superhero semakin kaya dengan manuver-manuver khazanah penceritaan mereka, namun juga langsung menyodok ke kasta tertinggi genre film favorit seluruh kalangan penonton, tidak hanya terbatas pada golongan tertentu saja. Sekarang,  apa yang awalnya menjadi genre yang cenderung segmented, kini menjadi genre yang major. Di masa kini, bukan hal yang aneh kalau bahkan golongan kaum hawa awam (bukan pembaca komik superhero-red) pun bahkan menyukai film-film bergenre superhero.

Dampak negatifnya, makin kencangnya arus hype film-film superhero mau tidak mau telah menyebabkan muncul tudingan bahwa genre superhero mulai kehilangan eksklusivitasnya, meski ironisnya, faktanya film-film superhero yang dalam kurun waktu dua dekade belakangan ini hadir justru makin dekat dengan materinya dengan apa yang dituangkan dalam event-event story arc di komiknya dibandingkan para pendahulunya. Serangan yang tidak kalah kejamnya adalah genre ini juga dihantam dengan dosa asal yang juga sering dijatuhkan pada seluruh kisah fiksi spekulatif lainnya: “eskapisme.” Pasalnya, seperti telah disingggung di atas, genre ini tadinya diamini merepresentasikan sebuah genre yang seyogyanya mengusung gaya penceritaan sederhana, sama sekali ditujukan untuk jauh dari realita kehidupan, yang popularitasnya bisa ditujukan pada antusiasme golongan fanboys fanatik, kutu buku, dan golongan kaum yang pikirannya enggan untuk mengapresiasi karya-karya rumit yang kaya secara artistik.

Baca Juga:  Tahun Kedua JAFF Market: Mengokohkan Posisi Perfilman Indonesia di Kancah Internasional

Namun, uniknya genre yang awalnya jauh dari definisi kata logis ini terbukti makin lama makin lestari dan memberikan sumbangan yang sangat signifikan khususnya dalam term materi tontonan. Sehingga, akhirnya mau tidak mau mengusik rasa keingintahuan pada pertanyaan, benarkah apa yang ditudingkan selama ini bahwa kisah-kisah superhero hanya untuk sekadar menghibur atau memang perkembangan yang kini terjadi justru makin mendekatkan konsep kisah superhero ke rel yang benar?

Berbeda dengan tokoh hero film pada umumnya, yang karakteristiknya mengandung unsur semangat era saat tokoh itu diciptakan (James Bond pada masa era perang dingin, Rambo masa perang Vietnam) yang membuat mereka kesulitan saat kisahnya berusaha disesuaikan dengan zaman sekarang, sedangkan tokoh superhero lebih melambangkan simbol perihal yang lebih universal dan kualitas yang memungkinkan mereka untuk tetap populer dan relevan dengan zaman apapun. Superhero merupakan cerminan dari betapa berwarnanya jiwa manusia, dan membuat kita dapat lebih mudah menerimanya.

Faktor budaya juga bisa jadi menjadi penyebabnya. Kualitas simbolis seorang tokoh superhero bisa ditarik dari fakta kostum yang mereka kenakan. Umumnya, dengan bubuhan lambang yang teramat jelas di dada, baik wajahnya ditutup topeng maupun tidak, sudah menjadi rahasia umum bahwa manusia kerap menggambarkan jiwa terpendam yang mereka alami (cinta, rasa benci, kecemburuan, semangat, dan lain sebagainya) sebagai wujud tertentu, baik dalam bentuk manusia juga, hewan, ataupun gabungan keduanya. Juga bukan hal yang aneh bahwa di pelbagai belahan dunia ada suku-suku yang mengenakan pakaian dari bulu binatang ataupun menamai anak-anak mereka dengan nama dari binatang yang melambangkan semangat yang mereka lihat dari sosok binatang tersebut.

Begitu pula dengan perihal mengenai term kekuatan super yang biasanya dimiliki. Umumnya, kritik sering membidik aspek kekuatan super ini sebagai alasan utama untuk menggeneralisasi kisah-kisah superhero: bahwa segala hal yang fantasial sudah tentu hanyalah bentuk pelarian semata dan karena itu tidak memiliki makna. Padahal, kekuatan super sebenarnya merupakan simbolisasi manusia itu sendiri, karena itu merupakan representasi yang tepat bagaimana manusia membedakan diri mereka sebagai makhluk yang berbeda dari makhluk hidup lainnya di alam ini dengan kemampuan mereka berpikir dan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitarnya.

Baca Juga:  INI SOAL EPISODE TERAKHIR HACKS MUSIM KE-4

Tak ayal, dengan cara ini sebenarnya melalui film-film superhero baik sadar maupun tidak,  kita menyandarkan berbagai harapan, kekhawatiran, mimpi, emosi, dan seluruh perasaan kita yang terpendam ke sebuah bentuk korporal dan melepaskannya ke dalam berbagai dunia fantasi untuk melihat apa yang bisa dipelajari dari sana. Jadi, sesungguhnya terdapat potensi yang sangat luas dalam genre superhero, tidak sedangkal apa yang dikira selama ini. Jadi, jika Anda lantas menjawab pertanyaan tadi dengan jawaban dan alasan yang sepele seperti suka dengan aktor / aktris pemainnya, sarat aksi spektakuler, boleh jadi  Anda tidak menyadari bahwa sebenarnya dalam diri kita sudah terpatri alasan dan jawaban yang jauh lebih kompleks atas pertanyaan tersebut. Baca juga review film dokumenter Geek, and You Shall Find yang juga mengupas perihal yang dikedepankan di sini.

 

 

 

Tags: batmanChritopher NolandcFilm SuperheroJames BondmarvelSupermanThe Dark KnightTim BurtonZack Snyder
Previous Post

Bagaimana Tykwer Mewujudkan Adegan Orgy di Perfume: The Story of a Murderer

Next Post

Ini Dia Daftar Nominasi Emmy Awards ke-72

Related Posts

Uncategorized

casino online deposit

10/06/2025
She Rides Shotgun
Uncategorized

Taron Egerton Kembali Unjuk Aksi dalam Film Thriller Baru “She Rides Shotgun”

10/06/2025
Star Wars
Articles

Pertemuan Pertama dan Terakhir Dua Legenda Star Wars Terjadi Berkat The Big Bang Theory

03/06/2025
Kim Dami
Articles

Kim Dami dan Son Sukku Bahas Perannya Sebagai Profiler dan Detektif

30/05/2025
Next Post
Ini Dia Daftar Nominasi Emmy Awards ke-72

Ini Dia Daftar Nominasi Emmy Awards ke-72

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Unfortunately, an error occurred:
Cinemags
Cinemags
• 1.6K Subscribers • 348 Videos • 508K Views
Official Account of Cinemags "More than Movie Magazine"
  • Uploads
1 

Popular 24 Hours

  • She Rides Shotgun

    Taron Egerton Kembali Unjuk Aksi dalam Film Thriller Baru “She Rides Shotgun”

    401 shares
    Share 160 Tweet 100
  • Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    30171 shares
    Share 12068 Tweet 7543
  • Film “Ready or Not: Here I Come” Resmi Rampung Syuting, Tayang April 2026

    401 shares
    Share 160 Tweet 100
  • Meta Quest Umumkan Neil Patrick Harris Sebagai Deadpool, Ryan Reynolds Bikin Aksi Balasan Kocak

    400 shares
    Share 160 Tweet 100
  • Setelah Batalkan The Wheel of Time, Prime Video Siap Hadirkan Serial Fantasi Baru “Powerless”

    400 shares
    Share 160 Tweet 100
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags