Puncak acara Indodax Short Film Festival 2019 (ISFF 2019) akhirnya ditutup dengan perhelatan Awarding Night di Gedung Usmar Ismail Jakarta. Sejumlah sineas perfilman Indonesia ikut menyemarakkan malam penganugerahan ini.
Tak hanya itu, tercatat hampir 300 masyarakat dari berbagai kalangan juga turut hadir mengikuti serangkaian acara seperti festival eksibisi, workshop, temu komunitas, dan penayangan film pendek.
https://www.instagram.com/tv/B58H3_5H8Er/?utm_source=ig_web_copy_link
Oscar Darmawan selaku CEO Indodax pada saat pembukaan acara menyebutkan ISFF 2019 diinisiasi guna mewadahi masyarakat terutama kaum millennial untuk lebih aktif dan berani mengekspresikan gagasannya yang kreatif, inspiratif, dan edukatif berbentuk film pendek. Disamping itu, pergelaran ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia di dunia perfilman dan sebagai apresiasi kepada para sineas perfilman Indonesia.
“ISFF 2019 kami gelar untuk dapat menjadi sarana dan peluang bagi masyarakat Indonesia untuk saling belajar serta memberikan inspirasi dalam upaya mengembangkan perfilman nasional sambil menjalankan misi kita untuk memberikan edukasi seputar blockchain dan digital aset di Indonesia”, tambah Oscar Darmawan.
Tidak ketinggalan, dua sineas perfilman Indonesia sekaligus salah dua dewan juri ISFF 2019 yaitu Fajar Nugros dan GoenRock turut memberikan komentar. Mereka menyebutkan bahwa acara ini sangat efektif dalam menumbuhkembangkan ide dan kreatifitas masyarakat Indonesia di dunia seni perfilman, membangun semangat kolaborasi antar filmmaker lain untuk terus meramaikan industri perfilman, serta sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih mencintai film Indonesia.
“Saya sangat senang Indodax telah berhasil menggelar festival seperti ini yang mana memberi ruang dan kesempatan munculnya bakat-bakat baru di dunia film Indonesia”, ungkap Fajar Nugros.
Disela-sela diskusi ringan, GoenRock menyebutkan bahwa sebagian besar filmmaker yang sudah mengumpulkan karya film pendeknya di Indodax Short Film Festival 2019 dinilai telah mampu menginterpretasikan tema Aset Masa Depan dengan ide-ide yang beragam walaupun dihadapkan dengan berbagai keterbatasan ketika atau saat akan memproduksi. Dengan potensi yang ada, GoenRock percaya dalam waktu dekat mereka akan menjadi filmmaker profesional.
“Setelah melihat film-film pendek yang sudah masuk, saya percaya bahwa mereka semua berpotensi untuk menjadi filmmaker profesional dalam waktu dekat dan semoga ke depan Indodax memiliki terobosan baru yakni rutin mengadakan workshop pembuatan film di seluruh pelosok negeri secara berkala,” tambah GoenRock.
Dalam pelaksanaan perdananya, lebih dari delapan puluh tim yang melakukan submisi dari 2 September hingga tanggal 3 November 2019. Dari film-film yang masuk, kemudian dipilih sepuluh film terbaik yang kemudian ditayangkan dan dinilai kembali pada Awarding Night guna menentukan 5 film yang berhak mendapatkan kategori pemenang. Adapun yang kemudian keluar sebagai pemenang adalah film berjudul:
1.Mitos sebagai Best Short Film,
2.Sudut Rumah sebagai Best Director,
3.Galaxy Adventure sebagai Best Commercial Version,
4.Kinanthi sebagai Most Favorite, dan
5.Juara Sejati sebagai Appreciation Award.
Indodax adalah perusahaan berpengalaman dalam bidang aset digital dan blockchain serta penyedia platform jual-beli aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin dan lebih dari 50 aset digital lainnya.
Indodax berdiri sejak tahun 2014 dan melayani lebih dari 1,8 juta orang di Indonesia.
Indodax juga memiliki hampir 200 karyawan dengan partner di seluruh dunia, seperti China, Singapura, Eropa, Korea Selatan, Mexico dan India yang berpengalaman dalam bidang aset digital. Selain itu, kami memiliki customer support yang siap membantu para member selama 24/7.
Kami berdedikasi kepada member dan calon member untuk bertransaksi aset digital menggunakan rupiah dengan sistem terbaik, tercepat, termudah dan teraman. Info lebih lanjut dapat berkunjung ke www.indodax.com (cinemags/NutyLaraswaty)
https://www.facebook.com/nutylaraswaty.fanpage/videos/507278413332981/