Masih ingat film The Never Ending Story ?, jika Anda pernah melewati masa kecil dengan tontonan ini, maka selamat, Anda adalah orang dewasa yang sukses!. Rupanya kepopuleran film fantasi ini tidak ada habisnya. Aplikasi streaming musik, Spotify pernah merayakan tema bertajuk “NeverEnding ‘80s” melalui rentetan iklan untuk layanan streaming-nya pada tahun 2016. Iklan pertamanya menampilkan pahlawan tak terlupakan dari masa-masa “keemasan” Anda. Tidak lain dan tidak bukan: Atreyu dan naganya, Falcor.
Kedua tokoh tersebut adalah karakter utama (selain Bastian) dari film tahun 1984 berjudul “The Never Ending Story.” Filmnya mengisahkan seorang anak bernama Bastian yang kepo membaca buku tebal curian mengenai petualangan seorang bocah bersama naganya. Semakin dalam Bastian membaca, semakin ia terlarut hingga menjadi bagian dari kisah dalam buku itu. Bastian pun turut berada di dalam cerita menentukan takdir sang bocah Atreyu. Salah satu tokoh ikonis film ini tentu saja, sesosok naga berbulu (mirip puppy peliharaan) bernama Falcor, bersama Atreyu mereka menyelamatkan negeri Fantasia dari “The Nothing” dan Gmork.
Kini setelah 35 tahun sejak memerankan Atreyu, Noah Hathaway dan Childlike Empress (Tami Stronach) terlihat bersama dalam perhelatan Wintercon di New York, Senin lalu. Keduanya membicarakan di panel mengenai film yang disutradarai Wolfgang Petersen tersebut, menandatangani poster dan memposting tautan di Instagram masing-masing, khusus ditujukan bagi para fans The Never Ending Story.
https://www.instagram.com/p/B5N_pJSB5xs/?utm_source=ig_web_copy_link
This one is for you, Neverending Story fans. pic.twitter.com/q79nuLR5CW
— Tami Stronach (@NeverendingTami) November 23, 2019
Noah Hathaway yang kini berusia 45 tahun dan memiliki tatto di sekujur lengannya, sebelumnya sempat reuni dengan Falcor pada bulan September di Faerie Fantasy, Buenos Aires dan mewujudkan impian penggemar film kult ini saat mempostingkan fotonya menunggangi Falcor di media sosial.
Beberapa waktu lalu, Soundtrack khas Never Ending Story yang dibawakan”Limahl”, terdengar kembali gaungnya di serial Stranger Things season 3, mempopulerkan kembali dan melemparkan ingatan para geeks pada film masa kecil paling berkesan.