Pesona Keindahan Garis-Garis yang Terpadu Dalam Kain (M. Achfa Mahfudz, 2019), film pendek dokumenter dari SMAN 2 Klaten, Jawa Tengah; dan Kritis (Faris Amar, 2019), film pendek fiksi dari SMAN 2 Semarang, Jawa Tengah, berhasil menjadi Film Pendek Terpilih pada Malam Puncak Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) 2019. Pesona Keindahan Garis-Garis yang Terpadu Dalam Kain bercerita tentang sejarah Tenun Lurik di Kabupaten Klaten, yang menjadi simbol khas masyarakat Klaten. Sedangkan Kritis bercerita tentang konflik antara Edgar dan Alif, dua remaja dengan latar belakang yang berbeda. Selain itu, Maneka (Rahmatullah Mahfudz, 2019), film pendek fiksi SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Banten menjadi film pilihan Dewan Juri GKFP 2019.
Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) merupakan ajang kreativitas tahunan dan pencarian bakat baru di industri film, yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm). Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) tahun ini mengangkat tema “Semangat Kebhinekaan Generasi Milenial.” Ajang ini diikuti oleh sineas muda tingkat SMA/SMK/sederajat yang mewakili sekolahnya masing-masing, dengan mengirimkan karya film pendek mereka. Setiap sekolah hanya diperbolehkan mengirimkan satu karya berdurasi maksimal 10 menit, baik film pendek fiksi ataupun film pendek dokumenter. Sejak diluncurkan pada tanggal 25 Juli 2019 lalu, terkumpul sebanyak 217 film pendek, yang terdiri dari 178 film pendek fiksi dan 39 film pendek dokumenter.
Film-film yang masuk tersebut diseleksi secara administratif oleh Tim Pusbang Film, dan selanjutnya dinilai oleh Tim Ahli dan Dewan Juri. Tim Ahli adalah praktisi film yang menilai dan memilih 30 film pendek fiksi dan 30 film pendek dokumenter, dari seluruh karya yang lolos secara administratif. Tim Ahli terdiri atas Pritagita Arianegara, Gita Fara, Titien Watimena, Gritte Agatha, dan Wicaksono Wisnu Legowo. Sedangkan Dewan Juri yang terdiri atas Sheila Timothy dan Yudi Datau, menilai dan memilih 15 film pendek fiksi dan 15 film pendek dokumenter yang diundang ke Jakarta, untuk mengikuti workshop bersama Titien Wattimena (Penulis Skenario), Hanung Bramantyo (Sutradara), dan Fauzan Zidni (Produser).
Sayangnya, beberapa film yang telah terpilih masuk ke dalam daftar pendek film terbaik GKFP tahun ini harus didiskualifikasi, karena tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Film-film tersebut adalah Tepa Selira, Sarinah, dan Laskar Vertikal Rescue, yang telah diikutkan dalam lomba atau festival di tempat lain. Berikut adalah daftar lengkap pemenang GKFP 2019:
Penulisan Skenario Film Pendek Fiksi Terpilih
Azka Guzamir (Film BIDAK, SMK Multimedia Sumbangsih, Jakarta)
Penulisan Skenario Film Pendek Dokumenter Terpilih
Annisa Priyanti (Film TARIKAN NAFAS DANGKAL, SMKN 1 Pacitan, Jawa Timur)
Penyutradaraan Film Pendek Fiksi Terpilih
Abimanyu Damarjati (Film NEKA, SMAN 6 Bogor, Jawa Barat)
Penyutradaraan Film Pendek Dokumenter Terpilih
Suhadi Adit Prastowo (Film PE(CINA)N, SMK Umar Fatah Rembang, Jawa Tengah)
Film Pendek Fiksi Terpilih
KRITIS (SMAN 2 Semarang, Jawa Tengah)
Film Pendek Dokumenter Terpilih
PESONA KEINDAHAN GARIS-GARIS YANG TERPADU DALAM KAIN (SMAN 2 Klaten, Jawa Tengah)
Film Pilihan Dewan Juri
MANEKA (SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Banten)
Malam Puncak Gelar Karya Film Pelajar 2019 digelar di XXI Epicentrum pada tanggal 28 Oktober 2019, yang disiarkan langsung oleh TVRI pada pukul 19.00 WIB, dan dimeriahkan oleh penampilan Jaz, Choir Bina Vokalia Pranadjaja, dan tari Saman oleh Mystylez. Informasi terkini tentang GKFP 2019 dapat diikuti melalui akun Instagram @gkfp_2019 dan @pusbangfilm.