Karya fenomenal Pixar ini memiliki franchise yang sukses besar di generasi-generasi sebelumnya. Pixar tidak hanya membuat suatu cerita yang hanya bisa dinikmati oleh anak-anak, mereka juga membuat film ini menarik perhatian orang dewasa. Bahkan jumlah tiket yang dipesan oleh orang dewasa relatif lebih banyak daripada jumlah anak-anak yang ingin menonton film ini.
Bagi penonton dewasa, selain mengingat dan bernostalgia dengan Woody, mainan favorit Andy dan temannya, Buzz LightYear beserta para mainan lainnya yang ada di Toy Story 1, 2 dan 3 ternyata ada juga pelajaran yang bisa diambil dari film ini.
Perubahan itu tidak terelakkan, dan kadang menyeramkan
Saat Woody sudah menjadi milik Bonnie, kita masih melihat bahwa Woody masih terlihat sebagai pemimpin meskipun saat itu Dolly lah yang lebih mengenal Bonnie dan menjadi pemimpin sebelumnya. Sampai ia menyadari bahwa dirinya mulai menyadari posisinya dan lebih memilih untuk menjaga forky agar Dolly dapat mengerjakan tugasnya dan tetap membuat Bonnie bahagia.
Ketika masih anak-anak kita merasa bahwa kehidupan akan berjalan tanpa banyak masalah dan perubahan dalam diri kita pun tidak menjadi masalah besar, sedangkan ketika sudah beranjak dewasa perubahan baik fisik, dan mental merupakan hal yang tidak terelakkan dan terkadang pikiran kita tidak siap sehingga merasa ketakutan. Hal ini tercermin dari Woody yang merasa bahwa dirinya harus mengenal sesuatu yang baru dan mau tidak mau, harus berbaur di dalamnya.
Sampah dimatamu adalah harta dimata orang lain
Forky berasal dari sampah yang dibentuk oleh Bonnie menjadi mainan, meskipun memiliki kehidupan, Forky tetap merasa dirinya adalah sampah sehingga dirinya selalu ingin untuk pergi dan kembali ke tempat sampah.
Mungkin kita merasa diri kita tidak berguna dan hanya menjadi sampah di lingkungan, banyak orang yang sedang beranjak dewasa tidak sanggup untuk menghadapi perubahan kemudian memutuskan untuk melakukan bunuh diri atau tindakan depresi lainnya. Toy Story 4 mengajarkan bahwa tidak semua orang melihat sampah sebagai sampah, seperti Bonnie yang melihat Forky sebagai semangatnya di TK, selain itu, film ini juga mengajarkan betapa besarnya pengaruh teman atau orang disekeliling kita untuk orang yang merasa dirinya ‘sampah’
Sahabat sejati selalu ingin hal terbaik untuk kita
Selama Woody menjadi mainan milik Bonnie, ia menjadi tidak diperhatikan. Meskipun halang rintang ia lewati untuk mengembalikan Forky kepada Bonnie demi membuatnya terus bahagia, dirinya masih merasa bahwa kehadirannya di sisi Bonnie tidak berguna. Buzz kemudian meyakinkan Woody untuk pergi dan menjadi dirinya sendiri tanpa harus mengkhawatirkan Bonnie.
Dalam peliknya kehidupan orang dewasa, teman yang mendukung adalah salah satu faktor yang menjadikan diri kita sukses. Tidak hanya mencari sahabat sejati, menjadi sahabat sejati juga bagian dari pesan yang Pixar ingin sampaikan, meskipun mengatakan selamat tinggal kepada sahabat sejati itu merupakan hal yang sangat berat seperti yang digambarkan Buzz dan teman lainnya kepada Woody.
*Kontributor: Maulana Ihza