Kunjungan Leonardo DiCaprio bersama Adrien Brody ke Indonesia, tepatnya ke Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh pada hari Minggu lalu ternyata mengundang reaksi dari pemerintah. Leo yang peduli dengan kelestarian alam ini dinilai melakukan kampanye hitam terhadap perkebunan kelapa sawit di Aceh ketika melakukan kunjungannya tersebut. Dilansir dari Republika, Ronny F Sompie selaku Dirjen Imigrasi Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memberikan pernyataannya.
“Kalau ada pernyataan yang mendiskreditkan pemerintah maupun kepentingan Indonesia, dia bisa dideportasi. Karena dia sedang berada di Indonesia, Imigrasi punya hak mendeportasinya,”
Jika dilihat dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, maka proses deportasi tersebut sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh Ditjen Imigrasi. Pemerintah pun akan terus memantau kegiatan Leonardo DiCaprio selama berada di Indonesia karena visa yang diajukannya hanyalah kunjungan wisata. Menurut Ronny, kegiatan lain di luar kunjungan wisata yang menggangu ketertiban umum ataupun mengganggu kepentingan Indonesia bisa menyebabkan dideportasinya Leonardo DiCaprio.
Dalam akun Instagram pribadinya, Leo menyatakan kekecewaan terhadap sejumlah hewan yang terancam punah habitatnya, salah satunya Gajah Sumatera. Menurut Leo, perluasan perkebunan kelapa sawit lah yang menjadi penyebab rusaknya ekosistem hutan.
Pernyataan Leo ini kemudian mendapat protes dari pengusaha sawi asal Aceh yaitu Asmar Arsyad. Menurutnya, Leonardo telah salah sasaran. Ia beranggapan bahwa seharusnya kampanye yang dilakukan oleh Leonardo DiCaprio adalah pelestarian lingkungan di hutan Amazon yang kini habis untuk perkebunan minyak nabati kedelai. Tak hanya Arsyad, komentar juga muncul dari Anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo. Ia beranggapan bahwa Leonardo DiCaprio mempunyai maksud lain selain kepentingan pelestarian lingkungan.
“Sasarannya jelas. Pasti dia akan menembak perkebunan kelapa sawit dengan membungkusnya soal lingkungan,”
Salah satu aktivis lingkungan terbaik di dunia
Kepedulian Leonardo DiCaprio terhadap kelestarian alam patut untuk diancungi jempol. Melalui yayasan yang ia bangun, selama beberapa tahun terakhir Leo secara aktif membantu PBB menggunakan status selebriti yang ia miliki. Bukan hanya itu, yayasan yang ia kelola telah menyalurkan donasi sebesar $45 juta (sekitar Rp593 miliar) untuk pelestarian satwa dan fauna serta menkampanyekan dampak pemanasan global di dunia.
Bahkan ketika ia akhirnya mendapatkan piala Oscar sebagai aktor pemeran utama terbaik untuk pertama kalinya, Leo menggunakan panggung tersebut sebagai media untuk mengutarakan kekhawatirannya serta mendorong para hadirin di ajang global sebesar Oscar untuk menolak politik keserakahan dan meminta mereka untuk mendukung pemerintahan yang berani bertindak memperbaiki kerusakan alam.
Climate change is real, it is happening right now, it is the most urgent threat facing our entire species, and we need to work collectively together and stop procrastinating
Sebagai pengingat, Leonardo DiCaprio bukanlah satu-satunya aktor Hollywood yang terancam dideportasi setelah melakukan kunjungan ke Indonesia. Pada tahun 2013 lalu. aktor ternama Harrison Ford juga pernah terancam dideportasi akibat secara tegas mengkritisi pemerintah ketika dialog bersama Zulkifli Hasan yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Kehutanan. Usai melakukan dialog perihal isu illegal logging yang terjadi di Indonesia tersebut, Harrison Ford dianggap telah melecehkan lembaga negara.
Baca juga: 10 Film Terbaik Leonardo DiCaprio