Nyaris selama 15 tahun terakhir, lanskap film internasional sudah menyaksikan bangkitnya pertumbuhan dan popularitas film Korea. Film-film asal negeri ginseng ini lambat laun menjelma menjadi kekuatan besar yang mampu mengumpulkan fanbase yang luar biasa dan mampu bersaing dengan film-film asal Hollywood. Umumnya, judul-judul ini berformulakan amunisi mumpuni yang terdiri dari penggalian karakter yang ditata apik, memiliki kualitas teknik yang tinggi, menggemakan sensibilitas budaya yang unik, serta menggambarkan gaya naratif istimewa tersendiri. Di antara film-film itulah, ada satu yang bisa dikatakan sebagai embrio dan pemicu tren formula film-film drama komedi romantis yang kini berkembang pesat tidak hanya di industri perfilman negerinya sendiri namun juga berpengaruh signifikan terhadap dunia perfilman global, yakni My Sassy Girl hasil besutan Kwak Jae-young.
Berfokus pada kehidupan dua individu – Gyun-woo (Tae-hyun), seorang mahasiswa jurusan teknik dan seorang gadis yang sepanjang film tidak diketahui namanya (Ji-hyun), bergulir sebuah kisah cinta unik dan aneh yang diawali dengan serangkaian kejadian insidental yang memancing tawa. Sejak perjumpaan pertama di atas rel kereta, yang berawal dari kesalahpahaman, saat ia disangka oleh penumpang lain sebagai kekasih dari seorang gadis yang tengah mabuk, setelah si gadis sebelum pingsan sempat mengucapkan kata sayang kepada sang pemuda.
Perkenalan itu akhirnya membuat mereka menjadi sepasang kekasih, di mana antara keduanya terlibat dalam hubungan yang unik, karena si gadis rupanya memiliki perilaku unik dan sering berbuat kasar padanya. Hubungan itu membuat keseharian Gyun-woo menjadi tidak membosankan dan beraneka warna. Perjalanan kisah cinta mereka sendiri dibumbui kisah-kisah lucu karena si gadis yang memiliki sifat egois selalu memaksa Gyun-woo melakukan apapun yang menjadi kemauannya.
Daya tarik kuat dari film yang kisahnya diadaptasi dari kejadian nyata yang dituangkan dalam internet novel karya Kim Ho-sik ini selain menghibur, sarat dengan twist dan perubahan arah cerita yang sulit diduga hingga akhir. Temanya yang unik dan segar membuat film ini sulit dicari padanannya. Dikarenakan kisahnya yang memikat serta didukung penampilan apik dari dua pemain utamanya, film ini mencapai kesuksesan luar biasa, tidak hanya di negara asalnya, namun juga hingga merambah ke seluruh penjuru Asia, Amerika, dan juga Eropa. Maka, tidak mengherankan jika kemudian di tahun 2015 ini, 14 tahun setelah kemunculannya, My Sassy Girl dilanjutkan kisahnya melalui film sekuelnya yang berjudul My New Sassy Girl.