Dunia fiksi ilmiah telah melahirkan banyak film luar biasa—penuh petualangan antarbintang, teknologi canggih, hingga kritik sosial yang tajam. Namun, tak semua kisah hebat mendapatkan kesempatan untuk lanjut ke babak berikutnya. Beberapa film sci-fi brilian justru berhenti di satu judul, meninggalkan penggemar dengan rasa penasaran dan keinginan kuat akan kelanjutan cerita.
Berikut adalah delapan film sci-fi yang, menurut banyak penggemar, layak banget punya sekuel—namun hingga kini belum juga terwujud.
1. District 9 (2009)
Awalnya proyek gagal adaptasi Halo, District 9 justru mengejutkan dunia dengan kombinasi unik antara found footage, body horror, dan alegori sosial yang kuat. Disutradarai Neill Blomkamp, film ini bahkan masuk nominasi Best Picture di Oscar.
Dengan akhir cerita yang menggantung dan penuh nuansa harapan, banyak yang menantikan jawaban atas nasib Wikus dan keberlanjutan konflik manusia-alien. Blomkamp sudah beberapa kali menggoda dengan judul District 10, tapi para penggemar masih seperti Wikus—menunggu dalam ketidakpastian.
2. Galaxy Quest (1999)
Parodi dan penghormatan terhadap Star Trek ini justru berhasil menjadi film sci-fi yang dicintai karena kecerdasannya. Galaxy Quest bukan sekadar komedi, tetapi juga menyentuh dan penuh aksi.
Sayangnya, berbagai upaya untuk membuat sekuel selalu terhambat. Kematian Alan Rickman adalah salah satu kehilangan besar bagi potensi lanjutan film ini. Kini Simon Pegg dikabarkan tengah mengembangkan serial di Paramount+, tapi harapan untuk melihat kru asli di layar lebar tetap hidup di hati para penggemar.
3. Spaceballs (1987)
“Spaceballs 2: The Search for More Money”—awalnya hanya lelucon dalam film, kini berubah jadi permintaan serius dari penggemar. Di tengah maraknya film Star Wars versi Disney, Spaceballs terasa relevan kembali sebagai sindiran yang tajam dan lucu.
Sayangnya, John Candy telah tiada dan Rick Moranis jarang tampil di publik. Meski begitu, Josh Gad tengah bekerja sama dengan Mel Brooks untuk menghidupkan sekuelnya. Jika terjadi, kita berharap sekuel ini lebih baik dari versi animasinya yang kurang berkesan.
4. Alita: Battle Angel (2019)
Adaptasi dari manga Gunnm ini menjadi salah satu film live-action anime terbaik yang pernah dibuat. Dengan visual menawan dan karakter Alita yang kuat, film ini berhasil mencuri hati banyak penonton.
James Cameron dan Robert Rodriguez telah menyatakan keinginan untuk melanjutkan cerita Alita. Namun, Disney belum juga memberikan lampu hijau. Kini, perjuangan ada di tangan Alita Army—komunitas penggemar yang tak henti menyuarakan keinginan mereka.
5. Edge of Tomorrow (2014)
Bayangkan perpaduan Independence Day dan Groundhog Day, dan kamu akan mendapatkan Edge of Tomorrow. Sayangnya, pemasaran yang buruk membuat film ini kurang maksimal di box office.
Meski begitu, film ini mendapatkan banyak pujian setelah rilis. Sutradara Doug Liman dan para aktor telah berkali-kali menyebutkan potensi sekuel—bahkan ada rencana serial TV. Tapi hingga kini, rasanya kita semua seperti karakter utama: terjebak dalam time loop, menunggu kelanjutan yang tak kunjung datang.
6. Dredd (2012)
Setelah versi Stallone yang mengecewakan, Dredd 2012 hadir dengan pendekatan lebih setia pada komiknya. Karl Urban tampil luar biasa, bahkan tidak pernah melepas helmnya sepanjang film—langkah berani untuk aktor Hollywood.
Namun karena hasil box office yang kurang memuaskan, sekuel tak kunjung dibuat. Padahal dunia Mega-City One menyimpan banyak potensi cerita kriminal, aksi, dan politik yang bisa digali lebih dalam. Sebuah serial pun pernah dirumorkan, tapi hasilnya masih nihil.
7. The Fifth Element (1997)
Bayangkan film sci-fi penuh warna, unik, dan tidak takut terlihat aneh—itulah The Fifth Element. Dengan dunia masa depan yang cerah namun kacau, dan karakter ikonik seperti Leeloo, film ini punya banyak ruang untuk eksplorasi.
Sayangnya, rencana sekuel “The Sixth Element” cepat dibatalkan oleh Luc Besson sendiri. Kini dengan Bruce Willis yang pensiun dan reputasi Besson yang meredup karena kasus pribadi, kemungkinan sekuel pun nyaris pupus. Tapi kita tetap bertanya-tanya: “Apa yang bisa terjadi jika film ini dilanjutkan?”
8. Serenity (2005)
Spin-off dari serial cult Firefly, Serenity menjadi penutup yang memuaskan tapi tetap menyisakan celah untuk kelanjutan. Sayangnya, karier Joss Whedon yang sedang menurun membuat harapan akan sekuel semakin mengecil.
Meski begitu, semesta Firefly tetap hidup melalui komik dan novel. Dan dengan semakin banyaknya Browncoats—julukan fans setianya—bukan tidak mungkin sebuah film atau serial baru bisa hadir di masa depan. Dunia ini masih punya banyak cerita yang layak ditampilkan.
Penutup
Tak semua film hebat harus memiliki sekuel, tetapi beberapa film di atas jelas masih menyimpan banyak potensi yang belum tergali. Dari dunia alien yang kompleks hingga kisah perjalanan waktu yang brilian, delapan film ini telah menyentuh imajinasi banyak orang—dan membuat kita semua berharap bisa melihat kelanjutan petualangannya di masa depan.