Film-film buatan negeri sendiri selama ini hanya berputar di genre yang gampang ditebak. Kalau bukan seputar drama percintaan ya horor. Dibandingkan dengan film horor lokal, film bertema percintaan lebih laku keras bak gorengan padahal kita hanya akan menemukan plot yang berputar di situ-situ saja. Dalam permainan film genre romantis yang 99 persennya bisa dipastikan happy ending, kemungkinan plot bukanlah elemen terpenting, yang terutama adalah penampilan aktor ganteng berkarakter cool atau aktris berparas imut yang bisa dijadikan dambaan serta role model para ABG, sisanya tentu drama yang memeras emosi dan air mata. Kerap kali dramanya kurang masuk akal, lebay, bikin ngantuk, tapi nyatanya film berjenis ini makin tumbuh subur.
Meskipun begitu, tidak semua film romantis buatan anak bangsa jatuh di klise yang sama. Bak mencari jarum dalam tumpukan jerami, beberapa film bergenre romantis ini terhitung masih oke untuk dinikmati. Hal itu tak lepas pula dari elemen-elemen pendukungnya, entah itu ceritanya yang tidak biasa atau karakter tokohnya yang unik. Kira-kira apa saja film-film Indonesia romantis pilihan Cinemags yang wajib kamu tonton?. Tanpa basa-basi lebih lama, mari langsung simak saja list-nya:
5. Dilan 1990
Diadaptasi dari novel Pidi Baiq, Dilan menjadi suatu fenomena sendiri pada saat rilisnya di tahun 2018. Tentu saja adanya bintang pendatang baru seperti Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan. Film ini mengambil tema percintaan ala remaja tapi di samping itu juga menyisipkan banyak bumbu humor yang membuat para penontonnya terbahak. Ceritanya terbilang sederhana dengan kejutan plot twist sesekali, adapun karakter Dilan yang jeprut dan kadang polos mampu menarik atensi audiens, penggalan kata-kata gombal mautnya pun tersebar menjadi meme. Sayangnya film Dilan 1990 lebih menitik beratkan pada satu karakter ‘heroik’ ciptaan Pidi Baiq ini dan membuat karakter lawan mainnya (Prescilla) hanya sekedar sebagai boneka pemanis di sepanjang film.
4. Ada Apa Dengan Cinta
AADC menjadi demam remaja pada masanya. Tidak hanya itu, film ini juga menandai awalnya kebangkitan film Indonesia. Sekali lagi, tampang ganteng dan cantik masih menjadi rumus sukses film bergenre ini. Rangga (Nicholas Saputra) dan Cinta (Dian Sastro) menjadi heartthrob secara instan setelah rilisnya. Tidak hanya melulu percintaan, yang lebih ditonjolkan juga adalah mengenai pertemanan, sedikit bumbu sentimen sosial-politik, plus kejutekan Rangga yang menjadi suatu daya tarik tersendiri. AADC mengisahkan Cinta bersama geng-nya yang populer lengkap dengan kehebohan mereka sebagai remaja hingga Cinta bertemu Rangga yang memiliki sifat bertolak belakang. Perkenalan mereka dimulai saat Rangga mengalahkan Cinta dalam kompetisi puisi di sekolahnya. Salah satu dampak istimewa dari film ini adalah bahwa sejak rilisnya, buku puisi ‘Aku’ karya Chairil Anwar juga mendadak naik pamor.
3. A Copy of Mind
Film bergenre romantis yang tidak biasa. Bagi ukuran film Indonesia bisa dikatakan ini adalah film romantis yang lumayan beberapa kali menampilkan adegan yang bakalan sering disensor. Tapi terlebih di sisi lain, secara gamblang film ini juga menampilkan realita kehidupan masyarakat bawah dan kejamnya Jakarta. Plotnya mengisahkan dua orang yang dipersatukan karena film, yang satunya (Sari) hobi menonton dan mencuri film bajakan dan satunya lagi (Alex) penulis subtitle amatiran. Cita-cita Sari sederhana: ingin memiliki Home Theater. Dua tokoh itu tidak digambarkan sebagai orang sempurna, melainkan seperti kebanyakan orang kecil innocent lainnya hingga suatu hari karena DVD pula mereka harus berurusan dengan orang-orang yang bermain kotor dalam politik dan harus menanggung konsekuensi demi kepentingan pihak lain yang tidak ada sangkut pautnya.
2. Janji Joni
Film ini dikategorikan ke dalam genre komedi romantis, meskipun unsur romantisnya hanya muncul beberapa menit, bisa dikatakan 5% dari keseluruhan film, sisanya adalah dialog-dialog mengenai film, dialog jenaka, aksi kejar-kejaran dan petualangan. Plotnya terbilang unik, intinya film ini berkisah mengenai pembawa rol film yang tertimpa rentetan kesialan dalam misinya (hanya karena satu perempuan). Film karya Joko Anwar ini menjadi debut Maria Renata yang melambungkan namanya, sayangnya setelah itu ia pun absen dari dunia film nasional dan lebih memilih berprofesi di bidang modeling. Selain alur ceritanya seru dan diisi oleh bintang-bintang gress, Janji Joni juga turut menyertakan soundtrack ciamik.
1. Dua Garis Biru
Kehamilan dini khususnya masa SMA sering terjadi di kehidupan nyata, banyak yang memilih aborsi, ada yang memilih melahirkan bayi di usia belia meskipun menanggung beban aib digunjingkan sosial atau lebih buruknya resiko mengeluarkan bayi di usia terlalu muda. Film ini dengan apik menceritakan kasus seperti ini beserta segala konsekuensi yang harus diemban tokoh utama. Dari awal penonton sudah dihadapkan pada konflik yang harus dilalui si tokohnya yang masih ‘anak-anak’. Dari keputusan mengguggurkan kandungan, mengkonfirmasi ke orang tua, bekerja mencari nafkah, menghapus impian, perubahan tubuh, dsb. Dan belum cukup di situ, juga dijabarkan resiko kerentanan hamil di usia sangat muda yang berujung pada pengangkatan rahim. Bukan sekedar romantisme penuh emosi, film ini mengandung konflik yang nyata, penyelesaian konfliknya masuk akal, karena kualitas itu juga, Dua Garis Biru bisa menjadi film sex education yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat kita.