Sebagai satu-satunya festival film bertemakan Hak Asasi Manusia, 100% Manusia Film Festival kembali hadir di tanggal 3-10 Desember 2020. Berbeda dengan tahun lalu, 100% Manusia Film Festival 2020 kini diadakan secara online lewat situs Festival Scope.
Selain memutar 15 film panjang dan pendek dari Kanada, Tiongkok, Kolombia, Kuba, Indonesia, Luksemburg, Norwegia, Prancis dan Swedia, 100% Manusia Film Festival juga menghadirkan 13 rangkaian acara nonfilm yang dapat dinikmati secara daring. Dibuka pada Hari Disabilitas Internasional dan ditutup pada Hari Hak Asasi Manusia Internasional, “Courage” atau “Keberanian” menjadi pilihan tema festival di tahun ini.
“Dengan bangga kami hadir memutar film-film terbaik bernafaskan hak asasi manusia ke seluruh Indonesia secara daring. Dan tahun ini, kami mengambil tema keberanian (Courage) yang sangat cocok dengan situasi kemanusiaan terkini,” kata Rain Cuaca, selaku Direktur Festival saat konferensi pers berlangsung. “Memindahkan festival dari offline ke online memiliki tantangan tersendiri, mulai dari pemilihan konten hingga kekhawatiran akan akses komunikasi yang belum merata di Indonesia.”
Untuk menonton 100% Manusia Film Festival 2020, Anda perlu memiliki akun Festival Scope, software dan browser terkini, serta koneksi internet yang baik. Film dapat ditonton berkelanjutan selama 30 jam, terhitung dari saat pertama Anda memencet tombol “Play.” Bila Anda belum sempat menonton sama sekali, film akan tetap tersedia selama 5 hari dimulai dari jadwal tayang.
100% Manusia Film Festival percaya bahwa film adalah medium yang kuat dalam menyampaikan pesan, seperti yang diungkapkan oleh Dirmawan Hatta, sutradara dari film Sebelum Berangkat. “Pilihan untuk memenuhi amanat kehendak bebas adalah juga pilihan yang mensyaratkan pengakuan sepenuhnya terhadap hakikat eksistensial manusia yang, di dalam dirinya sendiri, unik dan beraneka ragam; sejenis kemustahilan absolut atas kehendak penyeragaman. Film adalah salah satu cara yang kita temukan untuk merayakan amanat tersebut.” Film Sebelum Berangkat dapat disaksikan secara online di 100% Manusia Film Festival 2020.
Kartika Jahja sebagai duta festival tahun ini mengungkapkan bahwa “Dalam kondisi pandemi ini, Hak Asasi Manusia menjadi semakin rentan. Di saat seperti inilah kita harus menyatukan suara sekalipun secara digital dari keselamatan rumah masing-masing. Melalui pendekatan seni budaya, yang menghibur sekaligus mengedukasi, kami ingin menjangkau masyarakat luas dan memicu terciptanya dialog seputar isu-isu HAM” ungkap Kartika Jahja tentang festival tahun ini.
Selain pemutaran film, serangkaian acara nonfilm pun tetap dihadirkan secara daring. Seperti pameran seni virtual bersama seniman melalui 100% Exhibition: Leka Putra: Through The Window; program diskusi film melalui 100% Webinar: State x Human Rights dan 100% Webinar: Diversity Captured!. Selanjutnya perbincangan 100% Nyinyir: Life’s Censorship bersama Inez Kristanti dan Randita Indrayarto, dan 100% Talk: Aging Gracefully bersama Mami Yuli dan Lathifah Hanum; hingga A Walk to Understand: Local Heroines – tur jalan kaki mengenal pahlawan wanita di Indonesia – yang akan diadakan secara virtual.
Tidak hanya itu, para penonton pun akan dihibur di 100% Ekspress to Impress: Inkana feat. Imada, dan mengobati rasa kangen berkaraoke lewat 100% Karaoke: In Harmony.
Isu kesehatan tetap menjadi perhatian dalam 100% Manusia Film Festival. Jika sebelumnya sesi curhat dan pemeriksaan kesehatan dilakukan secara offline, tahun ini melalui Program 100% Heart to Heart, isu kesehatan mental menjadi fokus utama yang diangkat bersama.
“Kesehatan mental adalah sesuatu yang abstrak tapi berperan besar dalam mengoptimalkan fungsi harian kita,” kata Lathifah Hanum, salah satu psikolog yang berpartisipasi dalam sesi ini, di mana partisipan dapat bertatap muka secara virtual, bersama para psikolog dari tanggal 4-10 Desember. “Oleh karena itu, penting bagi kita mempertahankan, bahkan memperjuangkan, mental yang sehat. Salah satunya adalah dengan memiliki courage untuk mengedepankan well-being,” Lathifah menambahkan. Selain itu, masih ada program 100% Health Care: QnA, yaitu sesi tanya jawab online bersama praktisi kesehatan dari Klinik Angsa Merah.
Stars by the Pound, film tahun 2018 asal Prancis arahan sutradara Marie-Sophie Chambon, akan membuka festival tahun ini. Film peraih penghargaan Jury Prize serta seleksi Festival Film Cannes Junior Screens ini bercerita tentang persahabatan 4 perempuan yang mengangkat tema pentingnya penerimaan diri.
Sementara film Stage Mother dari Kanada, besutan sutradara Thom Fitzgerald, akan membawa kita melihat bagaimana keberagaman dan kesetaraan dapat diwujudkan lewat keberanian berekspresi. Film yang telah memenangkan banyak penghargaan, seperti Film Pilihan Audiens Terbaik dalam Palm Springs International Film Festival tahun 2020, dan Film Terbaik Pilihan Audiens dalam OUTshine Film Festival, pantas untuk menutup 100% Manusia Film Festival 2020.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Festival Film 100% Manusia, Anda dapat mengunjungi 100persenmanusia.com. Atau sosial media kami di Instagram, Twitter, Facebook, dan YouTube.