Memasuki bulan Januari di tahun 2017 ini menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para penggemar franchise Resident Evil. Pasalnya, di bulan ini Screen Gems akan merilis film keenam dan terakhir dari seri film Resident Evil yang berjudul Resident Evil: The Final Chapter. Mengisahkan tentang Alice yang harus kembali ke Raccoon City dan melawan Umbrella Corporation karena mereka berencana menyerang para manusia yang selamat. Di sini Alice akan bergabung dengan teman-teman lama untuk melawan monster mutan baru dan menjaga umat manusia dari kepunahan.
Untuk menyambut film yang dibintangi oleh Milla Jovovich, Ali Laster, Shawn Roberts, dan Ruby Rose pada tanggal 27 Januari mendatang, berikut kami sampaikan beberapa hal yang perlu diketahui dari Resident Evil: The Final Chapter.
- Untuk pertama kalinya Anderson melakukan pengambilan gambar dengan kamera 2D selama beberapa tahun terakhir. Pasalnya, dia ingin mendapatkan keadaan yang “lebih mengerikan dan nyata” dibandingkan dengan film sebelumnya. Selain itu, The Final Chapter juga tidak akan menghadirkan adegan slow motion. Menurut Jovovich, kualitas real-time akan membuat adegan perkelahian terlihat lebih natural dan cepat.
- Anderson menyatakan peristiwa yang terjadi dalam The Final Chapter di-setting tiga minggu setelah Retribution Di sini, The Final Chapter akan mengungkap “jati diri yang sesungguhnya” dari Umbrella Corporation. Selain itu, di sini juga akan terungkap misteri di balik T-virus dan rahasia dari beberapa karakter.
- Anak pertama Anderson dan Jovovich, Ever Gabo Anderson, akan bergabung dalam proyek film ini. Dia akan berperan sebagai Red Queen, gambar hologram dari seorang gadis kecil yang melihat seluruh peristiwa di The Hive. Dalam The Final Chapter ini Red Queen akan memiliki lebih banyak dialog dibandingkan dengan karakter lainnya dan suara yang digunakan adalah suara asli dari Ever.
- Dalam The Final Chapter ini juga akan menghadirkan Alice yang kembali ke The Hive. Di sana akan ada beberapa hal yang Alice coba untuk lakukan dalam film pertamanya yang dia pikir berhasil, padahal sesungguhnya tidak. Dia pun berusaha untuk melakukan apa yang seharusnya dia lakukan dari awal lagi.
- Rekan Jovovich, Laster, berpendapat kalau pemeran Alice tersebut tidak terlalu mendapat banyak perhatian untuk perannya sebagai seorang wanita yang melawan para zombie. Menurutnya cukup banyak pihak yang berbicara mengenai peran wanita yang hadir dalam sejumlah film superhero dan juga perkembangan yang mereka buat, tapi tidak untuk Jovovich. Dirinya merasa Jovovich adalah salah satu dari yang pertama atau pada era ini yang mampu menggambarkan sosok wanita kuat.
- Anderson sempat mengungkapkan The Final Chapter akan lebih menyerupai film pertama dibandingkan dengan sebuah sekuel. Film pertama Resident Evil yang dirasa “gelap” oleh Anderson membuat dirinya tertarik untuk mengembalikan kesan ini pada The Final Chapter. Menurutnya hal ini akan menjadi kejutan yang menarik untuk para penonton dan ini seperti mengembalikan franchise Resident Evil ini ke “wujud” aslinya.
- Kehamilan Jovovich di masa penulisan naskah The Final Chapter menjadi hal yang menguntungkan bagi Anderson. Diakuinya kalau dalam proyek ini akan menunjukkan lebih banyak cerita dibandingkan film sebelumnya. Dengan naskah yang ditulisnya ini, Anderson juga yakin penonton serasa ingin kembali menikmati film pertamanya, bahkan semua seri film Resident Evil.
- Dalam beberapa adegan, Jovovich akan memerankan Alice dalam versi 90 tahun. Menariknya, efek yang dihadirkan murni berasal dari makeup dan tidak akan menggunakan efek komputer.
- Jovovich mengungkapkan kecelakaan dari stuntwoman-nya, Olivia Jackson, membuat tim produksi The Final Chapter semakin mempertimbangkan untuk mengatur ulang jadwal produksi mereka. Jackson mengalami kecelakaan pada hari pertama pengambilan gambar akibat kamera yang ada di atas motor yang dia naiki. Kecelakaan ini pun menyebabkan tangannya harus diamputasi untuk menghindari luka cedera yang lebih parah.
- Di akhir tahun 90-an, sutradara Paul W.S. Anderson dan produser Jeremy Bolt telah mengamankan hak mereka atas film Resident Evil. Namun, ketika itu tidak ada perusahaan Amerika yang ikut campur tangan dalam hal anggaran biaya. Mereka hanya melakukan kesepakatan dengan pihak Sony dan ini terjadi sesaat sebelum proses pengambilan gambar berakhir.