Terbukanya zona Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) disambut secara agresif oleh Zine International. Menandai awal 2016, Zine International langsung mengikrarkan tekad untuk menjadi salah satu production house (PH) yang siap memberikan warna buat aktivitas culture, entertainment and sports di Indonesia.
Rico Michael, head of creative Zine International (kiri) dan Managing Director Zine International, Zulkiflee A. Sinin
Managing Director Zine International, Zulkiflee A. Sinin, menjelaskan pihaknya sudah memiliki sejumlah agenda untuk memperkenalkan Indonesia di kawasan ASEAN. Selain itu juga, pihaknya akan menggandeng filmmaker Indonesia untuk membuat sejumlah film dengan mengedepankan cerita berbasis lokalitas.
”Kami melihat gerakan budaya dan olahraga sebagai sarana paling ampuh untuk menarik perhatian orang. Termasuk juga menjadi alat pemersatu antarbangsa,” kata Zulkiflee dalam acara syukuran Zine International di Le Steak Resto, Kemang, Jakarta, Kamis (8/1).
Untuk aktivitas kebudayaan, Zulkiflee telah merancang kegiatan Dayak’s Exhibition dan Food Exhibition. Untuk kegiatan Dayak’s Exhibition nantinya memperkenalkan seluk beluk kearifan budaya Dayak ke kawasan Asia Pasifik. ”Event tersebut akan kick-off pada Mei mendatang di Singapura. Rencananya kita akan menggelar eksebisi Dayak itu ke Singapura, Malaysia, Jepang, Cina dan Korea,” katanya.
Lantas untuk pembuatan film, Zine International telah mempersiapkan beberapa film yang diharapkan bisa tayang pada tahun ini. Di antaranya berjudul Bayang, Jakarta Undead, BONO, serta Bule dan Banci.
Rico Michael, head of creative Zine International, menjelaskan untuk film Bayang genre yang dipilih adalah action thriller. Dalam film ini Acha Septriasa bakal menjadi pemeran utama. Lalu bakal terlibat juga Wulan Guritno. Di film ini, Wulan akan berperan segai seorang reporter. ”Rencana produksinya antara Februari dan Maret,” ujarnya.
Lantas untuk film Jakarta Undead, Rico menjelaskan, pihaknya juga masih melakukan persiapan produksi. Film ini mengangkat kisah zombi yang dengan setting cerita Indonesia. ”Kisahnya terinspirasi dari serial serial Walking Dead. Film ini bakal dibintangi oleh Chelsea Islan, Ibnu Jamil, aktor senior Barry Prima, Jeremy Thomas dan Yati Surahman.
Sedangkan untuk film BONO, Rico mengatakan pihaknya akan mengangkat cerita berbasis budaya di Riau. Genre film ini adalah drama. ”BONO merupakan film drama percintaan yang dibalut kebudayaan lokal di Indonesia,” jelasnya.
Lalu untuk film berikutnya adalah Bule dan Banci. Film ini memilih genre komedi dengan co-production antara Jakarta – Malaysia, dan Singapura. ”Harapan film-film yang akan kami buat ini bisa memberikan aksen tersendiri bagi industri perfilman di Indonesia,” kata pria yang pernah sukses menyutradarai film Solit4ire ini.
Dari aktivitas sports, Rico mengaku pihaknya telah merancang beberapa kegiatan. Di antaranya turnamen Golf International, 3 on 3 Basketball hingga automotive show. Untuk 3 on 3 Basketball, Rico telah merancang kegiatan tersebut pada Maret mendatang di Tennis Indoor Senayan. ”Event tersebut akan menampilkan juga Iwa K, Neo, Saykoji dan DJ international.”
Zulkiflee berharap semua aktivitas yang telah dirancang itu akan bisa lebih memperkuat Indonesia dalam aspek cultural, entertainment dan sports di wilayah kawasan. ”Kami tentunya tak hanya ingin membawa budaya Barat masuk ke Indonesia. Tapi kami ingin mencoba memperkenalkan budaya Indonesia ini menjadi lebih go international seiring dengan mulai berlakunya era kompetitif regional ASEAN,” jelasnya.
The Zine Crew