Signature Shoes and Be Like Mike
Berkat jasa agen David Falk, yang bersikeras untuk memasarkan kliennya itu sebagai komoditas personal alih-alih anggota dari sebuah tim basket, Jordan menjelma menjadi sosok komersial yang membawa pengaruh besar pada tren budaya remaja Amerika pada masa itu. Dengan slogan Be Like Mike dan signature shoesnya Air Jordan, yang angka penjualan tahun perdananya mencapai angka fenomenal $126 juta dari harapan pencapaian $3 juta dalam empat tahun, membuatnya jadi simbol kesuksesan untuk kalangan anak muda kulit hitam Amerika, dengan imej kemampuan bermainnya, senyum khas, dan kepribadian bersahajanya. Jordan berhasil mengantungi kontrak bernilai besar untuk produk-produk seperti Nike, McDonald’s, Gatorade, dan Wilson.
Michael Jordan was the alpha alpha, period.
Kebintangan Jordan semakin menjadi-jadi. Pasca berhasil mengalahkan Detroit Pistons dan Los Angeles Lakers yang kisahnya dapat dibaca di sini, ia seperti makin tidak terhentikan. Pembuktian superioritas Jordan pertama adalah NBA Finals 1992 yang mempertemukannya dengan Clyde Drexler dan tim Portland Trail Blazersnya, di era kala Shooting Guard menguasai NBA. Para komentator yang membandingkan keduanya saat itu membuat Jordan geram bahwa ia disebutkan punya pesaing dekat.
“Clyde was a threat. I’m not saying he wasn’t a threat. But me being compared to him, I took offense to that. Based off where I was playing at the time, it wasn’t even close. I attacked him every night.”
Bulls mampu mempecundangi Trail Blazers dalam enam babak dari total tujuh babak. Dengan highlight di gim pertama saat Jordan berhasil melesakkan tiga tembakan 3 angka dan mencetak total angka tinggi. Bulls pun meraih cincin juara NBA keduanya secara berturut-turut, dengan Jordan merayakannya dengan mengisap cerutu.