Menjelang liburan Lebaran kali ini, akan ada film komedi horor yang siap mengguncang layar bioskop di Indonesia.
Dengan konsep unik perpaduan drama keluarga, komedi dan horor dikombinasikan menjadi satu, akan membuat penonton tertawa sekaligus memiliki pembendaharaan kata-kata unik baru yang receh, karena film ini benar-benar dibuat santai serta konyol . Namun alur ceritanya mengandung pesan-pesan bertemakan keluarga, membuatnya menarik menjadi tontonan keluarga yang memiliki selera berbeda akan pilihan film yang akan ditontonnya.
Menarik untuk memperhatikan catatan dari penulis skenario Nonny Boenawan :
” … GHOST WRITER adalah sebuah film yang istimewa bagi saya karena ini adalah skenario film layar lebar pertama saya. Saya tidak pernah menyangka kalau keputusan untuk ikut kelas skenario yang diadakan oleh Ernest Prakasa di bulan Juli 2018 lalu ternyata bukan hanya memberi saya tambahan ilmu, tapi juga membukakan jalan untuk mewujudkan cita-cita saya sejak lama.
Saya merasa sangat beruntung karena di film ini saya berkesempatan untuk bekerja dengan orang-orang hebat, yang dari mereka saya bisa banyak belajar dan mendapat pengalaman tentang proses pembuatan sebuah film. Karena kontribusi semua yang terlibat juga, hasil akhir film ini menjadi jauh lebih ‘berwarna’ dan membuat saya merasakan roller coaster emosi yang menyenangkan ketika menonton previunya.
Sama seperti saya menikmati ketika menulis dan mengikuti proses pembuatan film ini, saya harap semoga film ini juga setidaknya bisa menjadi hiburan yang menyenangkan untuk para penontonnya…”
Melalui debut pertamanya, Nonny Boenawan memang patut diperhitungkan sebagai salah satu penulis yang berani mengkombinasikan genre yang saling bertolak belakang. Sebuah langkah yang berani, namun sesuai dengan perkembangan selera masa kini , yang menginginkan hal-hal berbeda dari pakem yang telah ada sebelumnya.
Pemutaran film yang direncanakan akan ditayangkan serentak di bioskop-bioskp di Indonesia, saat liburan lebaran 2019 ini, akan banyak menampilkan gambar-gambar gelap bertema horor , namun dengan cepat dirubah menjadi komedi melalui dialog yang receh dari para pemerannya.
Mindset pemikiran penonton, seolah diadu menjadi suatu permainan antara gambar dan dialog yang saling bertolak belakang, tergantung daya tangkap yang mana yang terlebih dahulu didapat dari masing-masing penonton.
Sinopsis:
NAYA (Tatjana Saphira) adalah seorang penulis novel one-hit-wonder yang sudah beberapa tahun ini mengalami masa keterpurukan. Alasan ekonomi akhirnya membuat Naya dan adiknya, DARTO (Endy Arfian), terpaksa harus pindah ke sebuah rumah tua yang harga sewanya lebih murah. Suatu hari, Naya menemukan sebuah diary di rumah itu. Naya merasa kisah itu begitu emosional dan berpotensi untuk dijadikan novel. Naya pun menceritakannya kepada pacarnya, VINO (Deva Mahenra) yang mendukungnya Naya untuk menggarap kisah itu. ALVIN (Ernest Prakasa), editor sekaligus manajer di kantor penerbitan Naya, juga sangat tertarik.
Ketika Naya memutuskan untuk mengerjakan novel tersebut, tiba-tiba muncul GALIH (Ge Pamungkas), hantu penunggu rumah sekaligus pemilik dari diary yang ditemukan Naya. Ia marah karena Naya mencuri diary-nya. Akhirnya Naya berupaya untuk membujuk Galih agar membantunya mengerjakan novel tersebut. Belum selesai urusan Naya dan Galih, muncul teror dari sesosok hantu perempuan bernama BENING (Asmara Abigail).
Siapa sesungguhnya Bening? Berhasilkan Naya membujuk Galih dan menjadikannya rekan kerja dan mewujudkan novelnya menjadi kenyataan demi membiayai sekolah Darto?
Pemain dan Tim Produksi:
Naya: Tatjana Saphira
Galih: Ge Pamungkas
Vino: Deva Mahenra
Alvin: Ernest Prakasa
Bening: Asmara Abigail
Darto: Endy Arfian
Pak Harja: Slamet Rahardjo Djarot
Bu Harja: Dayu Wijanto
Billy: Moh Iqbal Sulaiman
Pak Saidi: Arief Didu
Iwan :Arie Kriting
Abdul: Muhadkly Acho
Tukang Ojek: Denny Gitong
Bu Broto: Asri Welas
Produser: Elkie Kwee
Ibu Kantin: Rohana Srimulat
Jeremy (OB Kantor) : Rachman Avri
Pelayan Cafe : Arif Alfiansyah
Produksi Starvision :
Produser Ernest Prakasa ;Chand Parwez
Sutradara: Bene Dion Rajagukguk
Produser Eksekutif : Fiaz Servia, Riza , Reza Servia, Mithu Nisar, Raza Servia
Produser Lini: Raymond Handaya
Asisten Sutradara: Etienne Caesar
Penulis Skenario: Nonny Boenawan , Bene Dion Rajagukguk
Desain Produksi: Windu Arifin
Penata Artistik:Nicola Narda
Penata Kamera : Roby Herbi
Penyunting Gambar :Teguh Raharjo
Perekam Suara : Yarri BS
Penata Busana : Aldie Harra
Penata Rias : Tomo Sastra
Penata Musik : Aghi Narottama, Bemby Gusti
Penata Suara: Khikmawan Santosa, Syamsurrijal
Penata Videografis: Capluk
Penata Warna: P’Nu
Penata Casting :Juandini Liesmita
Konsultan Komedi: Muhadkly Acho
Penata Lokasi : Adelemuzad
Perancang Poster : EndoneGraphz & Stuff
(Nuty Laraswaty)