Setelah Transformers, G.I. Joe, dan Battleship, satu lagi produk keluaran Hasbro diangkat menjadi kisah layar lebar. Namun, berbeda dengan judul-judul yang tadi disebutkan, sesuai dengan perihal yang diusung oleh produk mainannya, Ouija mengetengahkan sebuah kisah petualangan horor, sekaligus menandai kali pertama film adaptasi dari mainan Hasbro yang mengusung genre itu.
Dikisahkan, pasca seorang gadis tiba-tiba diketemukan tewas mengenaskan, setelah diketahui sebelumnya bermain dengan sebuah papan Ouija antik, sekelompok remaja yang termasuk di dalamnya Elaine Morris (Cooke) memutuskan untuk melakukan penyelidikan terhadap papan Ouija tersebut, caranya dengan memainkan alat itu.
Awalnya, berjalan lancar, lambat laun kelompok muda-mudi ini menyadari bahwa papan Ouija yang tadinya hanya mereka anggap tidak ubahnya mainan biasa, ternyata lebih dari itu. Namun, ibarat kata pepatah lama bagaikan nasi sudah menjadi bubur, mereka mau tidak mau harus menghadapi semua konsekuensi yang ditimbulkan oleh tindakan mereka, bahwa ada perihal yang memang seharusnya bukan dijadikan mainan,terlebih yang berhubungan dengan ranah dunia supranatural.
Perlu diinformasikan bahwa film ini bukanlah film horor pertama yang mengangkat permainan Ouija, karena sebelumnya sudah ada beberapa film, baik itu sesama produksi Hollywood maupun dari belahan dunia lainnya (antara lain franchise Bunshinsaba dari Korea). Namun,sungguhpun demikian baru film inilah yang datang dari lisensi resmi brand yang rupanya sudah lama dimiliki oleh Hasbro tersebut.
Mengenai filmnya sendiri, meski bujet produksi film ini sangatlah minim untuk ukuran Hollywood ($ 5juta) serta deretan pemain yang mungkin namanya masih terasa asing di telinga, animo publik yang mulai menggemari film-film horor barat kembali pasca euforia The Conjuring, rasanya bakal berimbas pada performa Ouija. Apalagi, sama halnya dengan formula yang diusung oleh The Conjuring maupun Insidious, film horor masa kini yang sukses menarik publik, yakni tidak seratus persen horor namun juga bersalut aksi petualangan supranatural di dalamnya, hal itu juga yang diusung di sini. Pasalnya, dari rilisan resmi yang dikeluarkan oleh pihak studio, sajian Ouija dideskripsikan sebagai film yang lebih mendekati ke bentuk saga aksi petualangan akbar yang dimasukkan unsur horor ke dalamnya. Taruhlah jika hasil akhir filmnya ternyata tidak jelek-jelek amat, film ini rasanya memiliki kans menjadi film kejutan, setidaknya di minggu pertama perilisannya.