Aktor dan sutradara Peter Fonda, yang dikenal dalam perannya di Easy Rider, telah tutup usia di usia 79 tahun. Adapun penyebab kematian Fonda disebabkan karena kegagalan pernapasan akibat penyakit kanker paru-paru, menurut keluarganya.
“Dengan kesedihan yang mendalam kami berbagi berita bahwa Peter Fonda telah meninggal dunia,” kata keluarganya dalam sebuah pernyataan.
Fonda meninggal dengan tenang pada Jumat pagi pukul 11:05 pagi di rumahnya di Los Angeles dikelilingi sanak keluarga.
Peter Fonda merupakan adik dari aktris Jane Fonda dan putra Henry Fonda. Ia menulis sekaligus turut membintangi “Easy Rider” bersama temannya, Dennis Hopper.
Dalam salah satu wawancara terakhirnya, ia mengatakan kepada The Hollywood Reporter pada bulan Maret bahwa anggarannya sangat ketat untuk film tersebut sehingga ia dan produsernya memutuskan untuk menggunakan Mardi Gras di New Orleans sebagai lokasi untuk menghemat uang bagi para aktor.
“Kami akan memiliki 100.000 orang atau lebih di kostum di jalanan, dan kami tidak perlu membayar mereka,” katanya kepada press.
Fonda melakukan debut aktingnya di produksi Broadway tahun 1961, “Blood, Sweat, dan Stanley Poole” tetapi kemudian ia kerap terlihat dalam film-film garapan sutradara Roger Corman.
Setelah muncul dalam Easy Rider (1969) ia muncul dalam serangkaian film panjang, termasuk “Escape From L.A.” pada tahun 1996 dan “Emas Ulee” pada tahun 1997, yang terakhir darinya membuatnya mendapatkan nominasi Academy Award.
Seperti saudara perempuannya, Fonda lantang menyuarakan pendapat politik. Pada bulan Juni 2018, ia mengkritik Trump di sebuah cuitan karena memisahkan anak-anak migran di perbatasan AS-Meksiko dan memasukan mereka ke penjara.
Dia menyarankan di Twitter bahwa Barron Trump, putra termuda presiden, harus dimasukkan “dalam penjara” bersama dengan para pedofil. Namun kemudian ia segera meminta maaf.
“Seperti banyak orang Amerika,” katanya dalam sebuah pernyataan kepada Fox News, “Saya sangat bersemangat dan bingung atas situasi akan anak-anak yang terpisah dari keluarga mereka di perbatasan, tetapi saya melangkah terlalu jauh.”