Tidak peduli apakah Anda pecinta komik DC atau bukan, sosok ini menjadi yang seringkali dibicarakan sebagai musuh nomor satu Batman. Joker diciptakan Bill Finger, Bob Kane, dan Jerry Robinson untuk edisi pertama komik Batman tahun 1940. Rencana awalnya, karakter ini akan dibunuh di dalam skrip, namun popularitas menyelamatkannya sehingga alhasil, Joker masih terus beraksi hingga kini. Setelah 75 tahun, ia masih dikenal sebagai badut psikopat gila, “rebel without a cause” dengan segala tindakan anarkisnya. Lalu apakah yang membuat tokoh jahat ini begitu menarik dibandingkan villain (dan superhero) umumnya yang dilengkapi gadget dan kekuatan super?
Kegilaan Joker Tidak Memiliki Metode
Kebanyakan villain kelas kakap selalu memiliki alasan untuk setiap tindakan kriminalnya, namun tidak begitu halnya dengan Joker. Ia adalah agen chaos, Joker juga tidak memiliki ambisi untuk menguasai dunia. Jika membandingkan dengan villain DC lainnya, kata “powerful” yang disandang Joker memang lebih cocok disematkan ke karakternya daripada mengacu ke kekuatan fisik. Joker memandang dunia sebagai lelucon kejam dimana pihak berkuasa terdiri dari banyak orang-orang korup. Tanpa mengandalkan bantuan pada siapapun, ia melakukan apa yang disukainya bahkan seringnya, di luar batas.
Keputusannya Tidak Dapat Ditebak
Di satu menit, Joker terlihat membawa banyak balon, namun menit berikutnya, bisa jadi ia memiliki pikiran untuk melakukan pembunuhan masal. Targetnya tidak pernah tahu pasti, kapan sang Joker akan mengambil nyawa mereka, begitu pula dengan pihak-pihak yang beraliansi dengannya. Jebakan Joker yang mulanya adalah prankster konyol dapat berubah menjadi aksi pembunuhan sadis.
Joker Tidak Memiliki Ambisi Untuk Sukses
Selama 75 tahun, Joker tercatat beberapa kali menang atas Batman dalam pertempuran kecil-kecilan, namun mengalahkan Batman bukan menjadi ambisi utamanya. Meskipun begitu, ia pernah membunuh sidekick Batman, Jason Todd aka The Robin, menyerang puteri detektif Jim Gordon, Barbara dan membuatnya lumpuh. Ia juga menunjukan kepada semua mafia terorganisir di Gotham bahwa dirinya merupakan “true crowned prince of the throne”.
Joker Memiliki Tawa Sakit
Jika para villain berada dalam kontes ketawa jahat, maka sudah bisa disimpulkan, Joker-lah yang akan keluar sebagai pemenang. Joker memiliki keistimewaan untuk tertawa kepada apapun dan siapapun, ia akan membakar seluruh dunia di depannya dan menonton itu hanya demi untuk tertawa.
Joker vs Batman Hingga Maut Memisahkan
Joker merupakan musuh utama Batman sejak permulaan, ia ditampilkan selalu eksis pada siang dan malam hari di kota Gotham. Ia terus menerus menguji moral sang Batman. Joker selalu mendorong Batman ke akhir limit supaya ia dapat membuktikan bahwa tidak ada yang bisa diharapkan dari kemanusiaan. Joker sebenarnya tidak membenci Batman, selama masih ada Batman, Joker akan terus menari dengan api dan marabahaya, malahan karena perseteruan keduanyalah, komik dan ceritanya terus ada.
Ternyata Joker seorang Patriotik
DI salah satu edisi tahun 1996, dikisahkan Batman crossover bersama Captain America (Marvel). Joker dan Red Skull bekerja sama untuk mengalahkan Batman dan Captain America, namun setelah Joker mengetahui bahwa Red Skull adalah Nazi, ia berubah pikiran. Ia berkata kepada Red Skull bahwa bisa jadi dirinya adalah pelaku kriminal gila, namun ia menegaskan “I’m an American criminal lunatic”, kemudian memutuskan dirinya akan membereskan urusan dengan Red Skull. Ini semakin membuktikan bahwa Joker tidak memiliki batasan. Smentara villain umumnya tergantung dengan target mereka, Joker memiliki prinsip sendiri.
Mau majalah cinemags 227 gratis? Caranya gampang, asah pengetahuan kalian tentang Joker disini. Selain dapat majalah gratis, kalian juga bisa dapatkan juga voucer OVO, Gopay dan puluhan hadiah menarik lainnya di kuis Joker ini. Yuk ikutan! Sisipkan juga bannernya di bawah.
http://link : https://www.kuismilioner.com/detail-quiz/118-joker