Adaptasi live-action Assassin’s Creed yang telah lama dinantikan akhirnya mendapat pembaruan besar. Netflix resmi menunjuk sutradara pemenang Emmy untuk mengarahkan musim pertama serial yang diadaptasi dari franchise video game legendaris milik Ubisoft tersebut.
Menurut laporan Variety, Netflix telah merekrut Johan Renck sebagai sutradara utama Assassin’s Creed. Renck dikenal sebagai sineas berpengalaman di dunia televisi, dengan rekam jejak mengesankan lewat serial-serial besar seperti Breaking Bad, The Walking Dead, dan terutama Chernobyl. Lewat miniseri HBO tersebut, Renck berhasil meraih dua penghargaan Emmy, berkat penyutradaraan yang dipuji luas oleh kritikus. Ia juga baru-baru ini mengarahkan film fiksi ilmiah Netflix Spaceman (2024) yang dibintangi Adam Sandler.
Menariknya, meski jumlah episode belum diumumkan secara resmi, laporan tersebut menyebutkan bahwa Renck akan menjadi satu-satunya sutradara yang menangani seluruh musim pertama serial Assassin’s Creed—sebuah indikasi bahwa Netflix menginginkan visi yang konsisten dan kuat sejak awal.
Pengumuman ini menyusul konfirmasi jajaran pemeran utama yang terdiri dari Toby Wallace, Lola Petticrew, Zachary Hart, dan Laura Marcus. Seperti dalam gamenya, serial ini akan berpusat pada konflik rahasia yang telah berlangsung selama berabad-abad antara Ordo Templar dan Assassin Brotherhood.
Dalam semesta Assassin’s Creed, konflik tersebut terungkap melalui teknologi bernama Animus, yang memungkinkan seseorang mengakses ingatan leluhurnya dan hidup di era sejarah tertentu. Lewat mekanisme inilah, rahasia masa lalu dan pertarungan dua organisasi bayangan itu perlahan terungkap.
Netflix sendiri merilis sinopsis resmi yang menggambarkan serial ini sebagai:
Thriller beroktan tinggi tentang perang rahasia antara dua faksi bayangan—yang satu berusaha menentukan masa depan umat manusia melalui kontrol dan manipulasi, sementara yang lain berjuang mempertahankan kehendak bebas. Kisah ini mengikuti karakter-karakternya melintasi peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah demi menentukan nasib umat manusia.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa musim pertama akan berlatar Roma Kuno pada tahun 54–68 Masehi, sebuah periode yang belum pernah dieksplorasi oleh Assassin’s Creed dalam bentuk apa pun. Serial ini juga dikabarkan akan menampilkan tokoh sejarah nyata seperti Kaisar Nero dan Seneca the Younger, menambah nuansa historis yang kuat.
Meski belum dipastikan apakah serial ini berada dalam satu timeline dengan game, banyak indikasi bahwa Netflix akan menghadirkan cerita orisinal sepenuhnya, alih-alih mengadaptasi langsung salah satu judul game.
Sebagai catatan, franchise Assassin’s Creed memang dikenal sebagai seri antologi, dengan latar waktu yang terus berganti—mulai dari Yunani Kuno, Mesir Ptolemaik, hingga Amerika kolonial abad ke-18. Karena itu, tidak mengejutkan jika versi serial Netflix nantinya juga mengusung pendekatan serupa, menghadirkan karakter dan era baru di setiap musim.
Namun, para penggemar tentu masih berharap suatu saat Netflix akan mengadaptasi kisah ikonik dari game, seperti Ezio Auditore (Assassin’s Creed II) atau Edward Kenway (Assassin’s Creed IV: Black Flag), yang hingga kini tetap menjadi favorit sepanjang masa.
Dengan Johan Renck sebagai nakhoda dan latar sejarah yang segar, serial Assassin’s Creed Netflix kini tampak semakin menjanjikan sebagai salah satu adaptasi video game paling ambisius di layar kaca.





