Sosok Bond Girl dalam setiap babak kisah petualangan James Bond merupakan salah satu bagian integral. Tidak hanya sekadar pemanis dan salah satu daya tarik, makin hari ke hari, signifikansi peran ini semakin signifikan. Tidak jarang mereka menjadi penggerak cerita.
Maka, tidak mengherankan jika di ranah Hollywood sendiri, bagi para aktris, memainkan sosok ini merupakan salah satu peran paling prestisius – keglamoran, kecantikan dan sensualitas dari peran itu sulit dicari bandingannya hingga saat ini. Untuk memainkan sosok ini seorang aktris tidak hanya harus punya pesona luar biasa, namun juga bisa memadukan keseksian dan bahaya yang bisa disematkan pada tipikal rekan wanita pendamping agen dengan sandi 007 ini.
Berikut daftar lima Bond Girl yang menurut kami terbaik dalam franchise Bond menjelang kehadiran babak terbaru Bond, No Time to Die yang jika tidak lagi mengalami perubahan tanggal tayang akibat pandemi Covid-19 akan rilis pada bulan November nanti.
Solitaire (Live and Let Die)
Di antara Bond Girl lainnya, Solitaire sejauh ini adalah satu-satunya yang memiliki kemampuan supranatural. Gadis yang punya kemampuan melihat masa depan sejauh ia masih menjaga kesuciannya ini juga merupakan yang karakternya paling konsisten dan kompleks. Ia juga memiliki peranan langsung yang penting dalam plot, tidak seperti banyak tokoh Bond Girl lainnya yang sekadar tempelan.
Vesper Lynd (Casino Royale)
Bond Girl yang satu ini adalah wanita pertama yang sanggup membuat Bond jatuh hati. Jika tidak dikarenakan pesona wanita anggun, bermulut tajam, dan manipulatif ini, Bond tidak akan menjadi sosok agen yang dingin seperti dikenal sekarang. Pendek kata dirinyalah sumber dari sisi kelam yang dimiliki agen 007 itu.
Wai Lin (Tomorrow Never Dies)
Meski banyak sekali Bond Girl yang tangguh, umumnya tokoh-tokoh para pendamping Bond tidak mendapat kesempatan untuk memperlihatkan secara penuh kemampuan yang dimilikinya, dan paling-paling fungsinya hanya sekadar beradegan mesra dengan agen 007 itu. Namun sosok yang satu ini berbeda. Tangguh dalam artian yang sesungguhnya, dan tidak takut menempuh bahaya apapun. Wai Lin membuktikan bahwa dirinya lebih berguna bagi Bond dibanding para Bond Girl lainnya. Saking tangguhnya, Wai Lin bahkan mungkin bisa mengalahkan Bond dalam duel satu lawan satu.
Xenia Onatopp (GoldenEye)
Sebelum kemunculannya, bisa dibilang Bond Girl utama dalam setiap film aksi James Bond selalu jatuh pada sosok pendamping atau partner Bond kala menyelesaikan misinya. Namun, dengan karakteristiknya yang liar, tangguh, sekaligus ganas, ditambah dengan metode pembunuhannya yang sangat ‘khas’, tokoh yang satu ini berhasil mendobrak stereotype yang selama ini terbentuk. Xenia adalah tokoh Bond Girl utama pertama yang datang dari golongan tokoh antagonis.
Honey Ryder ( Dr No)
Sebagai Bond Girl pertama, Honey Ryder berhasil meninggalkan kesan yang sangat tidak terlupakan bagi para Bondfan sekaligus menjadi tonggak standar yang berhasil untuk acuan karakter ini ke depannya. Walaupun, menariknya, dibandingkan dengan para pesaingnya, sebenarnya gadis ini yang paling tidak jelas status eksistensinya berkenaan karakteristik kebanyakan tokoh pendamping Bond lainnya. Namun aura keseksian yang dipancarkannya membuat sosok ini setidaknya selalu menempati deretan teratas terfavorit. Pun juga dengan wardrobe yang dikenakannya, menjadi salah satu yang paling ikonik tidak hanya di saga James Bond semata namun di ranah fesyen perfilman.
Honorary Mentions:
- Anya Amasova (From Russia with Love)
- Domino Derval (Thunderball)
- Mary Goodnight (The Man with Golden Gun)
- Medeleine Swann (Spectre)
- Pussy Galore (Goldfinger)