Penantian bertahun-tahun fans komik DC akhirnya usai. Setelah pengumuan akan dibuatnya film yang digadang-gadang akan menjadi awal mulai perjalanan DC dalam dunia per-filman superhero yang kian marak, film ini pun akhirnya resmi tayang di bioskop. Saat diumumkan judul film tersebut, yaitu Batman v Superman: Dawn of Justice, banyak spekulasi yang beredar. Apakah ‘v’ yang dimaksud judul ini adalah pertarungan antara bilyuner Gotham melawan anak pedesaan Smallville? Apakah ini film milik Batman? atau Superman? ‘Justice’ yang dimaksud apakah ini berarti menandakan kemunculan dari Justice League? Dalam artikel ini penulis akan membahasnya.
Artikel ini mengandung banyak konten yang ada di film. Spoiler alert.
Sudah banyak yang menduga bahwa film ini akan berbeda dengan film superhero yang lainnya. Banyak yang mengatakan bahwa film ini akan lebih ‘gelap’ dan tidak banyak unsur lawak atau candaan. Dan benar saja, film ini menyajikan suasana gelap dan suram. Ditambah dengan setting yang lebih banyak terjadi di malam hari, serta adegan pertarungan yang sangat brutal dan destruktif. Di film ini dijelaskan bahwa pertempuran sang manusia baja yang menyebabkan banyak kerusakan terhadap infrastruktur kota Metropolis menyebabkan sang kesatria malam Gotham geram. Rekan kerja, bawahan Bruce Wayne menjadi korban tatkala salah satu cabang kantor Wayne Enterprises runtuh akibat pertempuran sengit Superman melawan Zod. Melihat hal tersebut Batman langsung menaruh dendam terhadap Superman, dan ingin berhadapan langsung dengan anak terakhir planet Krypton. Tidak hanya itu saja intrik yang ada di dalam film ini. Kehadiran Lex Luthor, musuh abadi Superman menambah kompleksitas konflik. Lex yang sedang melakukan penelitian terhadap batu Kryptonite, merencanakan hal jahat terhadap Superman karena ia menanggap Superman adalah ancaman terhadap planet bumi. Ia juga terlibat dalam perkelahian antara Batman dan Superman, serta menciptakan makhluk penghancur yang disebut Doomsday. Film ini juga menampilkan karakter-karakter baru seperti Flash, Aquaman, Cyborg, dan tentu saja tokoh penting yang ditunggu-tunggu fans, putri Amazon, Wonder Woman.
Itulah sekilas cerita yang disajikan oleh Zack Snyder, selaku kreator dari mega film ini. Ada beberapa poin negatif dan positif yang penulis ambil untuk menilai film ini.
- Cara Snyder mengarahkan film ini saya nilai terlalu membingungkan. Banyak transisi adegan yang bisa dikatakan ‘kasar’ dan tidak jelas. Banyak review yang mengatakan gaya Snyder seperti itulah yang membuat film ini banyak mendapat kritik pedas. Bisa dilihat dalam film lain arahan Snyder, yaitu Sucker Punch. Alur film Batman v Superman seakan-akan maju, memutar, dan menuju arah cerita yang baru. Film ini juga terasa terburu-buru, apalagi dengan padatnya materi film ini dengan banyak tokoh, membuat saya bertanya-tanya saat film diputar.
- Jalan cerita yang tidak jelas. Mungkin dengan banyaknya unsur-unsur yang akan menimbulkan konflik, akan membuat penonton terkesima saat melihat hasil akhir film ini. Namun bagi saya, jalan cerita sangatlah mudah ditebak dan unsur-unsur konflik yang disajikan malah terasa tidaklah penting. Jika inti cerita bisa disampaikan dengan secara langsung dengan jelas kenapa ditambahi dengan hal-hal yang tidak penting dan menyita durasi? Lebih baik memberikan penjelasan terhadap beberapa adegan, daripada menciptakan banyak lubang plot.
- Source Material yang terbuang sia-sia. Terlalu banyak materi dalam film ini, yang saya anggap terlalu dini untuk dimunculkan. Kemunculan Lex Luthor, Doomsday, dan kematian sang manusia baja. Materi tersebut untuk kalangan fans pasti sangatlah menyenangkan. Namun jika dimunculkan di film ini, hanya akan menambah kepadatan film, dan mengurangi ide-ide untuk film selanjutnya. Bahkan, pertarungan antara Batman dan Superman yang sudah ditunggu-tunggu malah terkesan terlalu singkat, karena banyaknya materi yang muncul di film ini.
- Visualisasi yang terlalu berlebihan. Untuk poin ini saya menitikberatkan pada adegan pertarungan puncak dimana Batman, Superman, dan Wonder Woman bekerjasama mengalahkan Doomsday. Adegan pertarungan memang saya akui sangatlah bagus. Namun saat Doomsday muncul, efek CGI menurut saya terlalu berlebihan dan terkesan mengganggu.
- Porsi film. Dengan banyaknya tokoh yang muncul, pembagian porsi yang ada saya anggap tidaklah bagus. Sehingga berdampak buruk, yaitu ketidakjelasan dan kebingungan dalam mengikuti film. Memang sulit untuk menyajikan cerita dengan banyak tokoh. Namun dengan kualitas dan pengalaman yang sudah diakui, seharusnya sang penulis cerita mampu memberikan yang terbaik. Contoh sukses dalam genre yang sama adalah film saingan Guardians of The Galaxy. Yang mana berisikan tokoh-tokoh baru yang mampu diperkenalkan dengan baik.
- Musik. Di poin ini saya memberikan kredit kepada Hans Zimmer yang sukses menyajikan pengalaman yang lebih dengan alunan musiknya yang dramatis, pas dengan adegan, dan membuat saya terpukau. Emosi penonton akan bisa lebih terbawa dengan musik yang sesuai, sehingga adegan-adegan film tersebut terasa nyata.
- Untuk cast atau artis yang berperan, tidak bisa diragukan lagi. Mereka sangat cocok dan hebat dalam memerankan tokoh-tokoh tersebut. Untuk sang jubah merah, tidak diragukan lagi. Henry Cavill semakin kokoh dalam menunjukkan bahwa ialah Superman yang cocok. Kuat, namun juga lemah dalam beberapa sisi kepribadiannya. Gal Gadot sebagai Wonder Woman. Saya terpukau, dan jujur saja saat gladiator Amazon tersebut muncul di medan pertarungan, saya begitu terkesima sampai-sampai saya terperangah dan tidak sadar dagu saya mulai jatuh, mulut saya terbuka, dan saya bertepuk tangan. Tidak hanya cantik, namun elegan, dan juga kuat adalah ciri Wonder Woman. Dan Gal Gadot berhasil menampilkan hal tersebut dalam film ini. Debut yang sangatlah bagus bagi Wonder Woman untuk beraksi di film solo-nya yang akan segera tayang. dan terakhir, jelas Ben Affleck sebagai Batman. Banyak yang meragukan apakah Ben Affleck mampu meneruskan jubah kelelawar yang sebelumnya tersemat di punggung Christian Bale. Hasilnya? Luar biasa. Ben Affleck dengan sempurna tidak hanya menampilkan Batman yang gelap, perkasa, dan brutal, namun juga Bruce Wayne yang karismatik. Tidak banyak aktor yang bisa memerankan baik Batman ataupun Bruce Wayne secara sempurna dan pas. Menurut saya, Ben Affleck adalah Batman dan Bruce Wayne yang fans tunggu selama ini.
Untuk keseluruhan, saya memberikan nilai 7,5/10. Untuk fans seperti saya, film ini menimbulkan kesan campur-aduk. Di satu sisi, bahagia, setelah penantian bertahun-tahun, para pahlawan idola akhirnya menunjukkan taji-nya dalam dunia per-filman, namun disisi lain juga muncul rasa kekecewaan karena film ini seharusnya bisa dikemas dengan lebih baik karena seharusnya film ini menjadi titik awal megahnya film-film superhero DC. Tapi tenang, film ini masih layak untuk ditonton.